Jakarta-InfoNTT.com,- Gubernur NTT terpilih Emanuel Melkiades Laka Lena menghadiri pertemuan kolaborasi kementerian/lembaga dan perguruan tinggi dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting di Indonesia, Senin (13/01/2025) di Auditorium Gedung Halim 1 Jakarta.
Program dan agenda dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting ini NTT dan Jawa Barat menjadi pilot project program kolaborasi di tanah air.
Pertemuan ini dihadiri Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN RI, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Wakil Menteri Kesehatan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Rektor Universitas Brawijaya & Universitas Muhammadiyah Malang serta Esalon 1 dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.
Melkiades Laka Lena dalam press realesnya menyampaikan bahwa pertemuan ini menjadi sangat penting, mengingat NTT masuk dalam provinsi dengan angka stunting tertinggi di Indonesia.
“Bersama para tokoh utama, kami berdiskusi tentang strategi dan langkah konkret untuk mengatasi tantangan ini,” ungkapnya.
Sebagai Gubernur NTT terpilih, Melki Laka Lena berkomitmen untuk menjadikan penurunan stunting sebagai salah satu prioritas utama, karena generasi yang sehat dan cerdas adalah fondasi bagi kemajuan daerah dan bangsa.
“Dengan kolaborasi lintas sektor, saya berharap dapat menghadirkan solusi nyata untuk masa depan yang lebih baik. Mari bersama-sama wujudkan Indonesia dimulai dari NTT bebas stunting. Kepala BKKBN juga akan membantu penanganan stunting di NTT sebagai pilot project sesuai arahan Presiden Prabowo. Ayo Bangun NTT,” ujar Ketua DPD Golkar NTT ini.
Melki Laka Lena juga memastikan angka stunting yang tinggi di NTT yakni 37 persen, dirinya akan berupaya bekerja dengan baik di lapangan guna menurunkan angka stunting sesuai target nasional.
Rapat koordinasi lintas kementerian/lembaga dan perguruan tinggi ini dipimpin Menteri Kependudukan dan Keluarga Berencana. (*Chris)