Kritisme Anthon Natun dan Alasan Tidak Mengikuti Bimtek di Jakarta

Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Anthon Natun, S.T.

Kupang-InfoNTT.com,- Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Kupang saat ini sedang mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) di Jakarta. Namun ada beberapa anggota DPRD yang enggan mengikuti kegiatan tersebut dengan alasanya masing-masing, salah satunya Ketua Fraksi Hanura Anthon Natun, S.T.

Anthon Natun menjelaskan alasan dirinya tidak mengikuti Bimtek di Jakarta. Hal ini juga sudah disampaikan kepada Pimpinan DPRD Kabupaten Kupang saat pertemuan di ruang Ketua DPRD Kabupaten Kupang beberapa hari lalu.

Bacaan Lainnya

“Saya sudah sampaikan kenapa saya tidak ingin mengikuti perjalanan Bimtek ke Jakarta. Karena saya lihat di sekretariat dewan itu ada beban-beban anggaran yang harus dilunas. Apalagi memang beban anggaran yang harus dilunasi tersebut sudah ada pertanggung jawaban,” kata Anthon Natun kepada media ini, Kamis (26/6/2025) siang.

Ia menjelaskan, jika pertanggung jawaban sudah ada, berarti tinggal dibayar dan pertanggung jawabannya itu bisa menjadi dasar pencairan berikut. Hal ini dipikirkannya dengan pertimbangan selama ini pencairan anggaran sangat susah, karena hanya masalah pertanggung jawaban.

“Kenapa tidak terlebih dahulu menyelesaikan beban anggaran yang ada dulu. Kalau kemudian ada kegiatan baru lagi, berarti kegiatan lama tidak terbayar tuntas. Bimtek kegiatan baru dan sudah pakai anggaran, pertanyaannya kegiatan yang lama dibayar dengan apa lagi,” jelasnya.

Anthon Natun menambahkan, yang dimaksud dalam pertimbangannya adalah anggaran ganti uang. Yang mana ada kegiatan yang belum dilunasi dan menjadi beban sekretariat, kegiatan-kegiatan yang sifatnya internal, seperti makan minum, perjalanan dalam daerah dan mungkin ada perjalanan khusus dan lain-lain.

“Inilah yang kemudian saya tidak sepakat dengan pimpinan, dan teman-teman anggota yang lain. Tapi perlu dicatat juga bahwa ini sikap saya dan tidak kemudian ketika saya menyampaikan ini, ada pikiran bahwa ini sebuah perselisihan. Tidak ada. Saya memang ingin berbeda dan selalu mengutamakan kepentingan lembaga,” ungkapnya.

Anthon Natun juga menyampaikan secara tegas, jika ada yang berpikir dirinya tidak mendukung bimtek, maka hal tersebut tidak benar. Anggaran yang dipakai tentu untuk kepentingan internal lembaga dan seluruh kepentingan dewan. Jadi sebenarnya tidak salah juga kegiatan tersebut.

“Saya dan mereka punya pemahaman yang berbeda dalam menempatkan anggaran yang tepat, guna bisa melihat lebih jauh agar lembaga DPRD perlahan dibenahi. Apalagi banyak temuan di DPRD. Jadi alangkah bijak dan dewasa jika anggaran yang ada dipakai untuk membayar beban anggaran yang sudah dijalankan,” kata Anthon.

Sikap kritisisme ini juga sudah disampaikan Anthon Natun kepada Pimpinan DPRD, yang mana Ia meminta agar para pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Kupang sebaiknya memikirkan agar anggaran ganti uang tersebut dipakai untuk bayar kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan.

“Anggaran yang cair kurang lebih 900 juta rupiah. Jika kemudian dipakai membayar kegiatan yang sudah berjalan, saya pikir sudah tuntas dan itu selesai persoalan. Ini sebenarnya baik jika semua berhati dingin, berpikir besar dan dewasa untuk bagaimana menanggapi opini yang terjadi dalam rapat. Namun semua sudah terjadi dan saya tetap pada sikap kritis agar lembaga DPRD Kabupaten Kupang kedepan bisa lebih baik lagi,” tutupnya.

Laporan: Chris Bani 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *