Himpunan Mahasiswa Amarasi Kritik Pungutan di Perekrutan Relawan Makan Gizi Gratis

Ketua Umum Himarasi, Faldi Alberto Teuf

Kupang-InfoNTT.com,- Himpunan Mahasiswa Amarasi (Himarasi) meminta masyarakat waspada dan hati-hati dalam menerima berbagai tawaran, khususnya untuk menjadi relawan makan gizi gratis Prabowo Gibran di Kabupaten Kupang.

Ketua Umum Himarasi, Faldi Alberto Teuf kepada media ini, Jumat (10/1/2025) menyampaikan keresahannya terhadap pola perekrutan yang dilakukan oleh oknum tertentu di Amarasi.

Bacaan Lainnya

“Saya menduga ada penipuan dan mau ambil untung dari perekrutan ini. Beberapa hari lalu saya bertemu dengan beberapa masyarakat di Desa Retraen, Kecamatan Amarasi Selatan yang sudah mendaftar sebagai relawan makan siang dari salah satu ormas. Masyarakat menyampaikan bahwa ormas tersebut memungut biaya dari masyarakat untuk pakaian seragam, atribut dan lain sebagainya, terhitung setiap orang sudah mengeluarkan biaya sampai ratusan ribu rupiah,” ungkap Faldi.

Ia menambahkan, hasil pantauan di lapangan, ormas ini sudah membentuk tim relawan di setiap desa dan kelurahan masing-masing 51 orang. Setiap relawan yang mendaftar dipungut biaya baju seragam, ATK dan lain sebagainya.

“Saya juga menanyakan kepada aparat pemerintah desa setempat mengenai ormas tersebut, namun dari pemerintah desa setempat tidak mengetahui dari mana datangnya ormas ini. Masyarakat juga dijanjikan akan mendapat gaji UMR Kupang setiap bulan selama masa kontrak lima tahun.

Menurut Faldi, yang diketahui adalah Badan Gizi Nasional (BGN) telah buka suara terkait laporan warga soal adanya organisasi masyarakat (ormas) yang mengaku mendapat mandat resmi untuk menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“BGN sama sekali tidak pernah memberikan mandat atau Surat Keputusan (SK) kepada ormas manapun terkait program makan siang bergizi gratis. Klaim ini adalah informasi yang keliru dan berpotensi menyesatkan masyarakat. Ini disampaikan BGN melalui Kepala Biro Hukum dan Humas, Kombes Pol Lalu Muhammad Iwan Mahardan. Jadi masyarakat harus waspada, jangan tergiur dengan janji manis apalagi sudah ada pungutan di tengah masyarakat lagi kesulitan ekonomi,” tegas Faldi.

Laporan: Chris Bani 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *