Gerakan Mahasiswa Flobamora Gelar Malam Refleksi Peringati Hari Kebangkitan Nasional 

Malam Refleksi Hari Kebangkitan Nasional 2025 yang digelar oleh Gerakan Mahasiswa Flobamora (GMF).

Kupang-InfoNTT.com,- Momentum Hari Kebangkitan Nasional (HKN) yang diperingati setiap tanggal 20 Mei, ddigelar berbeda oleh Gerakan Mahasiswa Flobamora (GMF) .

Bertempat di area publik Taman Nostalgia yang berada di jantung Kota Kupang, Selasa (20/5/2025) Organisasi Kemahasiswaan tersebut menyelenggarakan malam refleksi sebagai peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Reformasi.

Bacaan Lainnya

Kegiatan malam Refleksi Kebangkitan nasional yang mengangkat Tema “Refleksi Reformasi dalam Bingkai Kebangkitan Nasional ” dihadiri oleh berbagai organisasi kedaerahan dan Oramawa kampus.

Gerakan Mahasiswa Flobamora yang hadir sejak 5 tahun lalu kerap melakukan kegiatan positif dalam setiap momentum peringatan berskala Nasional.

Organisasi yang dipimpin Melianus Alopada aktivis dan Mahasiswa STIKUM Prof Dr. Yohanes Usfunan tersebut, menyoroti beberapa kasus dan program pemerintah yang belum berjalan optimal di NTT sebagai isu yang di bahas dalam kegiatan Malam Refleksi tersebut.

“Momentum Kebangkitan Nasional dan Hari Reformasi kali ini kami ingin melaksanakan kegiatan berbeda, merujuk pada kondisi perjuangan aktivis hari ini dan ketimpangan pembangunan di NTT dengan berbagai permasalahan yang ada, perlu adanya merefleksi perjuangan aktivis dan mahasiswa saat ini,” ujar aktivis yang juga kader PMKRI Kupang ini.

Kegiatan malam Refleksi Reformasi dalam bingkai Kebangkitan Nasional dikemas dalam kegiatan tutorial dan puisi yang dimainkan oleh Aktivis dan Mahasiswa di Kota Kupang. Teatrikal Ironi yang dimainkan dengan penuh penjiwaan tersebut adalah bentuk kritikan terhadap pemerintah Provinsi NTT, di mana dalam keterbelakangan pembangunan dan ekonomi yang menempatkan NTT sebagai Provinsi miskin ada kelalaian Pemerintah menjalankan program dan kegiatan.

Ia menambahkan, selain itu GMF juga menyoroti program Pemerintah Makan bergizi Gratis yang penyelenggaraanya didapati banyak ketimpangan di NTT, aksi Teatrikal yang dimainkan juga menggambarkan keserakahan dan ego kelompok tertentu untuk mendapatkan keuntungan semata.

“Sudah banyak peristiwa dan permasalahan di NTT terjadi saat ini dari program pemerintah yang dikerjakan asal – asalan hingga persoalan kemanusiaan yang masih hangat di bicarakan saat ini yaitu rencana Relokasi Masyarakat Pulau Kera,” beber Ketua GMF .

Harapan dari kegiatan Malam Refleksi yang diselenggarakan Gerakan Mahasiswa Flobamora dijelaskan oleh Vicky Lamury aktivis GMF, yang mana arah pergerakan aktivis dan mahasiswa harus terus dikontrol pada jalurnya, memperjuangkan hak-hak yang hilang atau sengaja dihilangkan, menjaga harmonisasi dan tatanan sosial masyarakat yang indah serta mengawal permalasahan yang berpotensi merugikan warga negara sendiri.

“Hal ini lah yang menjadikan GMF melakukan pergerakan yang diawali dengan merefleksikan arah reformasi sekaligus mengambil momentum Kebangkitan Nasional,” ujar Vicky.

Di akhir kegiatan refleksi Pergerakan tersebut GMF juga berkomitmen akan melakukan kegiatan positif mengawal Pemerintah dan bekerjasama dengan stage holder lainnya untuk kepentingan masyarakat NTT Yang lebih maju.(**)

Pos terkait