Unit Bahasa dan Budaya GMIT Hadiri Peluncuran Injil Markus Bahasa Aadang 

Unit Bahasa dan Budaya GMIT ketika tiba di Kabupaten Alor guna menghadiri Peluncuran Injil Markus Bahasa Aadang.

Kalabahi-InfoNTT.com,- Injil Markus Bahasa Aadang resmi diluncurkan pada Selasa (29/10) bertempat di Gedung Gereja GMIT Jemaat Aadang Bo’um.

Peluncuran ini dihadiri oleh Unit Bahasa dan Budaya GMIT yang tiba pada Senin sore (28/10). Rombongan diterima dengan seremoni acara penerimaan yang mewarnai acara tersebut. Seremoni acara diawali dengan tarian dengan iringan musik tradisional khas masyarakat adat Aadang Kabupaten Alor.

Bacaan Lainnya

Para Pegiat dari Unit Bahasa dan Budaya terdiri dari Konsultan Ahli (terjemahan Alkitab dan Pendidikan Multi Bahasa), para Pembina terjemahan, Tim Penerjemah, dan Fasilitator PMB serta petugas admin. Semuanya berjumlah

Pada kesempatan seremoni penerimaan ini, Pendeta Advensius D. Gomang, S.Th, Ketua Majelis Jemaat Adang Bu’om Klasis Alor Barat Laut menyapa dengan penuh kasih sebagai sesama saudara di dalam Tuhan.

Tiga anak lahir dalam umur 107 tahun adanya Jemaat ini. Ketiga anak itu yakni: (1)Injil Markus Bahasa Aadang (2) Buku Lagu dalam Bahasa Aadang (3) Tenunan dengan motif khas Aadang.

Ketiganya diluncurkan dalam ibadah syukur bersama dengan kelompok/komunitas masyarakat Aadang dalam keragaman mereka.

Simbol tanda penerimaan, Jemaat Aadang di Bu’om memberikan kain tenunan kepada para pimpinan dari UBB GMIT baik dari Kupang maupun yang berada di Kalabahi.

Prof. Dr. Charles Grimes, Ph.D ahli bahasa (linguist) menyampaikan bahasa Aadang merupakan bahasa hati masyarakat adat Aadang yang tak boleh diabaikan.

Rombongan UBB GMIT yang hadir saat ini berasal dari berbagai bahasa baik di Timor Barat, Rote, Sabu/Hawu hingga daratan Alor dan Pantar.

Proses panjang untuk mendapatkan satu kitab (Injil) dalam banyak bahasa daerah, termasuk bahasa Aadang.

Di halaman gedung gereja jemaat GMIT dan kaum Muslim di Bu’om menyambut dengan tarian massal lego-lego. Tarian yang menggambarkan kehidupan bersama dalam persaudaraan tanpa sekat agama. (*Roni Bani)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *