Pesan Bermakna Penjabat Bupati Kupang Pada Momentum Peresmian Gedung Gereja Rehobot Oli’o

Penjabat Bupati Kupang Alexon Lumba bersama Ketua Sinode GMIT Pdt. Samuel pandie.

Oelamasi-InfoNTT.com,- Penjabat Bupati Kupang Alexon Lumba bersama Ketua Sinode GMIT Pdt. Samuel pandie, melakukan pengresmian dan Penthabisan Gedung Gereja GMIT Rehobot Oli’o, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Kupang Timur, Rabu (02/9/2024) pagi.

Pengresmian Gereja ditandai dengan pelepasan selubung papan nama Gereja, penandatanganan prasasti, dan pengguntingan pita. Sedangkan Penthabisan dilakukan Pdt. Samuel Pandie dalam kebaktian di Gedung Gereja baru Rehobot Oli’o.

Bacaan Lainnya

Alexon Lumba dalam sambutan mengatakan, pesan utama dalam pembangunan suatu Gedung Gereja adalah persaudaraan dan kebersamaan, karena suatu Gedung Gereja tentu tidak bisa dibangun seorang diri, tetapi dibangun diatas persekutuan seluruh anggota Jemaat. Alexon Lumba berharap, persekutuan yang sudah dibangun tersebut harus tetap dieratkan, sebab bila tanpa persekutuan yang erat, semuanya akan sia-sia.

“Gedung Gereja baru, semangat juga harus baru. Harus ada tekad dan komitmen baru untuk terus membangun Jemaat di berbagai aspek kehidupan. Jemaat Rehobot Oli’o adalah bagian dari Masyarakat Kabupaten Kupang yang memiliki tanggung jawab untuk membangun dirinya sendiri dan juga membangun masyarakat disekitar, sehingga kemajuan bersama bisa tercapai”, ujar Alexon Lumba.

Alexon Lumba juga meminta warga Jemaat Rehobot Oli’o untuk meningkatkan ekonomi, dengan memberdayakan Jemaat sesuai potensi yang dimilik masing-masing. Sumber daya manusia didalam Jemaat diharapkan Alexon Lumba, harus dikembangkan melalui pendidikan yang berkualitas, dengan diimbangi karakter dan moral yang baik, serta meningkatkan sinergitas kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kupang, yang akan bermuara pada kesejahteraan bersama.

“Teruslah untuk melayani dan berkarya untuk menjadikan kehidupan Jemaat lebih berarti. Saya juga meminta Warga Gereja lainnya di Kabupaten kupang, untuk mulai membiasakan budaya menulis, termasuk menulis tentang sejarah Gereja, sehingga sejarah mengenai suatu Gereja, tidak hanya diceritakan secara lisan yang akan menjadi kabur dari masa ke masa. Tetapi dengan sebuah tulisan, sejarah Gereja akan terus abadi dan diketahui oleh generasi-generasi di masa depan nanti”, tutup Alexon Lumba.

Sementara itu Pdt. Samuel Pandie dalam Suara Gembalanya mengatakan, dalam kehidupan ini kita harus terus belajar, karena sejauh ini kehidupan manusia hanya berdasarkan suara mayoritas, artinya apa yang menjadi pendapat banyak orang, itu pula yang diikuti atau dilakukan.

Namun sebagai suatu Gereja menurut Pdt.Pandie, tidaklah perlu mengikuti kata mayoritas bila hal tersebut bertentangan dengan ajaran Kristus, Gereja haruslah memiliki identitasnya sendiri.

“Yesus Kristus haruslah menjadi referensi utama Gereja dalam berbuat dan bersikap, Gereja harus terbuka untuk menerima semua kesusahan Jemaat, Gereja harus mampu melindungi dan memiliki dasar iman yang kuat. Suatu Gereja yang selesai dibangun adalah usaha dari semua anggota Jemaat, namun membangun Gereja bukan sekedar membangun gedungnya saja, tetapi iman dan kehidupan Jemaat juga harus dibangun. Membangun Gereja berarti kita sedang menginfestasikan kehidupan Jemaat yang akan menjadi lebih baik lagi”, urai Pdt. Samuel Pandie.

Turut hadir dalam pengresmian dan penthabisan Gereja Rehobot Oli’o, Ketua Klasis Kupang Timur Elomodan Naimasus, Pdt. Yuli Nalle dan Pdt. Januarita Bulan, yang merupakan pelayan yang melayani di Gereja Rehobot Oli’o, para Pendeta se- Klasis Kupang Timur, beberapa pimpinan OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Kupang, Plt. Camat Kupang Timur Yos Dokobani, Lurah Merdeka Petty Ly, Lurah Babau Willy Djami, tokoh Jemaat setempat Semuel Koroh, serta warga Jemaat Rahobot Oli’o.

Laporan: Prokopim 

Pos terkait