Soe-InfoNTT.com,- Penjabat Bupati TTS Seperius Edison Sipa, panen perdana benih bibit jagung Hibrida yang diujicoba oleh PT. Artali Jaya Nusantara Soe, Selasa (29/10/2024) di Desa Linamnutu, Kecamatan Amanuban Selatan, TTS.
Dalam sambutan Direktur PT. Artali Jaya Nusantara, Lalu Adrian menyampaikan ini adalah uji coba dan saya beranikan diri saja untuk memproduksi calon benih jagung hibrida. Selama ini yang saya jual di TTS untuk dana desa, untuk masyarakat, untuk APBD I, APBD II dan APBN.
“Pada saat ini yang dipanen hasilnya sama dengan yang dijual, nanti merknya sama dan sudah 3 tahun berproses di wilayah TTS. Tahun ini puji Tuhan saya beranikan diri untuk tanam di Desa Linamnutu dengan luas lahan 5 hektare dan di Kabupaten Kupang juga diuji coba 5 hektare,” ungkap Adrian.
Menurutnya, tentu banyak sekali tantangan dan perlu diketahui bahwa untuk tanam jagung ini perlakuan yang paling penting. Kritisnya sama dengan tanaman lain yang juga ada betina ada jantan.
Penjabat Bupati Tts mengucapkan terima kasih kepada PT. Artali Jaya Nusantara Soe, karena ini sangat luar biasa. Artinya bisa tanam pada musim panas dan syaratnya adalah air harus mencukupi. Selain itu memanfaatkan air dan lahan kering untuk bisa tanam jagung yang nanti akan diproduksi menjadi bibit.
Sipa mengakui bahwa beberapa tahun ini benih didatangkan dari luar yang digunakan adalah bantuan pemerintah yang didistribusikan ke desa dengan rata-rata masyarakat TTS masih menggunakan bibit jagung komposit dan itu ditanam satu tahun sekali yakni pada musim hujan.
“Ruang diberikan kepada kita tidak hanya bapak direktur (PT. Artali Jaya Nusantara Soe) bersama jajarannya yang menanam pada musim kemarau, tetapi ini adalah bagian dari membangun kolaborasi untuk kita semua bisa tanam, yang mana intinya air bisa jangkau pada musim kemarau,” ujarnya.
Ia menambahkan, tahun 2024 ini Pemda TTS membagikan ke masyarakat berkisar 43 ton benih bibit jagung. Artinya jika bibit yang dipanen hari ini bisa dikembangkan di desa pada kebun setiap warga maka akan berdampak jangka panjang.
“Jika model tanam seperti hari ini dipakai maka kedepan kita tidak perlu lagi mendatangkan bibit jagung dari luar karena sudah ada harapan dan contoh dari PT. Artali Jaya Nusantara Soe kepada masyarakat,” tandasnya.
Laporan: Prokopim