Oelamasi-InfoNTT.com,- Strategi nasional percepatan penurunan stunting harus benar-benar dijalankan oleh seluruh pemangku kepentingan agar target penurunan angka stunting bisa segera tercapai.
Target sudah dicanangkan, strateginya sudah ada. Jadi penentunya tinggal pelaksanaan dari semua perencanaan itu oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Pemerintah pusat sendiri menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan yang signifikan dari kondisi 24,4% pada 2021 menjadi 14% pada 2024.
Strategi penurunan angka stunting juga sudah ditetapkan dalam strategi nasional percepatan penurunan stunting sesuai PP No 72 Tahun 2021. Hal inilah yang sedang ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang beberapa tahun terakhir.
Pemkab Kupang hingga tahun 2023 ini terus mendorong sejumlah langkah, seperti peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan terkait program penurunan angka stunting di kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten dan pemerintah desa.
Tahun 2022 Pemkab Kupang melalui Dinas Kesehatan gencar menyalurkan Pemberian Makanan Tambahan (TMT) untuk bayi balita dan Bantuan Makanan Tambahan (BMT) untuk ibu hamil sebagai upaya pencegahan dan penanganan stunting di sejumlah desa yang menjadi prioritas penurunan stunting.
Kasus stunting di Kabupaten Kupang dari hari ke hari terus menurun, yang mana dalam Penanganan Terpadu akhir tahun 2022 dari 24 % turun menjadi 19,88 %. Ini tidak membuat Pemkab Kupang lengah dan berpuas diri, tetapi terus berusaha supaya presentasi semakin naik.
Perolehan bantuan Pemerintah Pusat berupa Makanan Tambahan (TMT) untuk 5 Kabupaten/Kota di NTT, salah satunya Kabupaten Kupang karena atas kerja keras sehingga proposal yang diajukan terjawab diberikan tepat waktu untuk masyarakat.
Tahun 2022, anggaran BMT didapatkan oleh Kabupaten Kupang kurang lebih untuk 900 orang dengan besarannya 1 milyar tiga ratusan juta dan TMT untuk bayi balita sebanyak 3.000 anak stunting dengan anggarannya kurang lebih 4 milyar yang tersebar di 27 Puskesmas, dan ini diperhatikan secara serius oleh Dinas Kesehatan, yang mana semua bantuan tersebut tepat sasaran.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, dr. Robert A. J. Amheka mengatakan pembagian makanan tambahan merupakan lanjutan dari pemberian PMT Bumil Kurang Energi Kronis (KEK).
Sedangkan terkait stunting di Kabupaten Kupang, Kadis Kesehatan optimis akan mengalami penurunan asalkan gaya kolaborasi terus konsisten seperti saat ini. Masyarakat pun mulai sadar bahwa tanggung jawab untuk menurunkan stunting itu tanggung jawab jangka panjang dan bukan hanya dinas kesehatan tapi juga semua elemen.
Mencermati kasus stunting di Kabupaten Kupang, solusinya sederhana yakni untuk menangani stunting butuh kesadaran dari semua karena merupakan hal yang sangat prinsip untuk ditangani bersama. Contohnya makanan tambahan yang diberikan harus rutin untuk bayi dan balita serta wajib dihabiskan selama dua pekan.
Kontrol rutin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang juga memberikan dampak atau hasil yang baik. Kontrol ini agar pemberian makanan tambahan sesuai menu yang sudah ditentukan dan diberikan rutin di siang hari selama 90 hari.
Bupati dan Wakil Bupati Kupang juga menjalankan program orang tua asuh untuk mempercepat penanganan stunting. Hal ini dimaksud agar para orang tua asuh membantu pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak yang mengalami stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi lebih pendek dibandingkan dengan rata-rata tinggi anak seusianya.
Bupati Kupang Korinus Masneno mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kupang rutin melaksanakan pertemuan bersama anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pemimpin organisasi perangkat daerah, dan perwakilan dari lembaga swadaya masyarakat untuk membahas percepatan penanganan stunting.
Pertemuan tersebut antara lain membahas penetapan pendamping dan lokasi pendampingan orang tua asuh anak stunting di wilayah Kabupaten Kupang pada 2023. Di mana jumlah anak yang mengalami stunting di wilayah Kabupaten Kupang hingga kini sebanyak 6.118 orang.
“Anak-anak balita itu akan terus mendapat bantuan dari bapak atau ibu asuh yang meliputi anggota Forkopimda serta perangkat daerah. Para pejabat pemerintah daerah yang menjadi bapak atau ibu asuh bagi anak stunting mendatangi kecamatan-kecamatan untuk memantau kondisi anak-anak asuh mereka. Bawa berkat lebih buat mereka berupa susu atau makanan sehat lainnya. Kami akan evaluasi kira-kira penanganan balita kekerdilan melalui pola bapak asuh bisa lebih baik atau tidak,” ujar Bupati Kupang.
Program orang tua asuh anak stunting serta program penanggulangan stunting yang lain ditargetkan dapat mempercepat penurunan jumlah balita stunting di Kabupaten Kupang.
Semua masyarakat Kabupaten Kupang tentu berharap di tahun 2023, dan di akhir masa jabatan Bupati Kupang Korinus Masneno dan Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe presentase balita stunting bisa menurun 10% bahkan di bawah atau 9%. Kita terus mendukung kedua pemimpin ini untuk membantu mencapai tujuan tersebut, terutama dalam hal memanusiakan manusia menjadi lebih baik khususnya dalam penurunan stunting.
Selain strategi Bupati Kupang, tak lupa kerja keras di lapangan oleh Wakil Bupati Jerry Manafe yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting. Ia bersama semua OPD aktif turun ke lapangan untuk menangani balita-balita Stunting sesuai pembagian wilayah di 24 kecamatan.
“Hingga saat ini kolaborasi terus dijalankan. Saya tak pernah lelah menuntaskan persoalan stunting. Kami menerima tanggung jawab ini tulus dengan melakukan aksi nyata di lapangan,” tegas Jerry Manafe.
- Penghargaan Kinerja Penurunan Angka Stunting
Berbagai terobosan dan kolaborasi yang dilakukan Pemkab Kupang memberikan hasil yang luar biasa. Dimulai dari terus turunnya angka stunting hingga menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi NTT.
Harus diakui bahwa Pemerintah Kabupaten Kupang menjadi salah satu kabupaten di Provinsi NTT yang menerima penghargaan hasil penilaian kinerja konvergensi percepatan stunting dari Pemprov NTT. Penghargaan tersebut diberikan oleh Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat kepada Bupati Kupang Korinus Masneno, Selasa 01 November 2022 lalu.
Gubernur NTT, Victor Bungtilu dalam arahannya kepada para kepala daerah menekankan pentingnya upaya menurunkan stunting secara serius. Diharapkan agar dirumuskan berbagai kebijakan-kebijakan untuk penurunan stunting agar tahun 2023 angka stunting di NTT diharapkan turun menjadi 10 %.
Bupati Kupang Korinus Masneno pasca menerima penghargaan mengatakan, upaya penurunan stunting merupakan hal yang penting dan kolaborasi terus dilakukan di Kabupaten Kupang untuk menurunkan stunting dengan membangun kerjasama, koordinasi dan Konvergensi dengan semua unsur.
“Saya arahkan jajaran baik OPD, camat hingga para kepala desa untuk terus fokus, bergerak cepat dan berupaya mengintervensi penurunan angka stunting,” ucapnya.
Selain program daerah, Pemkab Kupang juga menggandeng UNICEF melakukan upaya penurunan kekerdilan sebanyak 6.118 orang anak yang mengalami gagal tumbuh pada anak atau stunting tahun 2023. Artinya bahwa Pemkab Kupang tidak berhenti hanya pada skala nasional dalam penuntasan masalah stunting, namun juga melakukan terobosan yakni menggandeng UNICEF maupun lembaga sosial lainnya.
Dukungan dari berbagai pihak menjadi warna tersendiri dan sebagai tanda bahwa Pemkab Kupang serius menangani stunting. Ini agar persoalan stunting dituntaskan secara masif maka angka stunting di Kabupaten Kupang bisa turun drastis pada penghujung tahun 2023.
Selain itu, Pemkab Kupang melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting melaksanakan sosialisasi terhadap rencana Perbup Kupang tentang Percepatan Penurunan Stunting dan AKI/AKB dan Penyusunan Surat Edaran Penguatan 8 Intervensi Spesifik Gizi di Kabupaten Kupang.
Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe juga sangat optimis akan ada penurunan stunting di tahun 2023 ini. Optimisme ini dikarenakan dirinya rutin ke lapangan memantau proses timbang ukur bayi dan anak. Ia melihat ada kesadaran dari semua pihak dalam menurunkan angka stunting.
Diketahui bahwa Pemkab Kupang mewajibkan setiap bulan dilakukan timbang ukur bagi anak balita guna memudahkan pemerintah dalam mendeteksi adanya anak yang mengalami stunting.
Bulan Februari dan Agustus setiap tahun ditetapkan sebagai bulan timbang ukur dan jumlah warga yang datang membawa balita untuk timbang sangat tinggi. Kesadaran dari semua pihak terkait penurunan angka stunting di Kabupaten Kupang saat inu sudah semakin memadai dengan semakin intensifnya kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak-anak balita, sehingga kebutuhan makanan bergizi bagi anak-anak menjadi lebih memadai.
“Mengatasi kasus stunting jangan kerja setengah-setengah. Tapi harus lakukan dengan sungguh-sungguh agar bisa menjadi lebih baik,” ujar Wabup Jerry Manafe.
Kerja keras Pemkab Kupang ini sebagai tanda bahwa stunting merupakan salah satu masalah krusial dalam bidang kesehatan dan perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, hingga tingkat keluarga.
Berbagai upaya pencegahan stunting yang telah dilakukan Pemkab Kupang, merupakan program yang mendesak untuk wajib dilakukan. Sehingga dengan adanya upaya-upaya di atas, diharapkan mampu memberikan dampak yang baik terhadap penurunan angka stunting di Kabupaten Kupang. Cegah Stunting itu Penting!
Penulis: Chris Bani