Kupang-InfoNTT.com,- Warga penerima Manfaat Bantuan Rumah (MBR) Seroja yang dikategorikan dalam rusak berat di Desa Oepaha, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang minta rekanan untuk menyelesaikan pekerjaan pemasangan pintu dan jendela.
“Kita minta supaya itu rekanan datang selesaikan katong punya rumah karena katong mau tinggal. Ini su mau habis sekitar satu tahun. Tapi jendela dengan pintu yang belum pasang,” beber salah satu warga RT. 06/RW.03 Dusun 3, Desa Oepaha yang tidak mau namanya disebutkan, Minggu (06/8) siang.
Menurutnya, sejak awal sudah disetujui oleh Pihak Dinas terkait (BPBD Kabupaten Kupang) untuk melalui pihak ketiga. Sehingga untuk semua biaya administrasi dalam pembangunan ditangani oleh pihak ketiga, bahkan rekening keuangan dengan total Rp50 juta dipegang sendiri oleh rekanan (pihak ketiga).
“Itu orang (rekanan) yang pegang katong (penerima bantuan) punya rekening jadi dia yang ator semua. Jadi semua proses fisik pembangunan sudah berjalan dan mau selesai baru dia kasih tunjuk saya rekening, dan uang di saldo tinggal Rp7.000. Jadi saya bilang pak pegang sudah,” beber warga.
Lebih kesalnya lagi, dalam kesepakatan awal, dengan total anggaran Rp50 juta, warga tinggal masuk untuk tempati rumah tersebut (terima kunci). Tapi fakta yang terjadi malah ini berbalik.
Dikarenakan, pintu dengan jendela belum di gantung sudah berkisar tiga bulan. Pintu utama 2 buah, dan jendela 8 buah. Maka itu warga belum masuk untuk menempati rumah tersebut.
Ia menambahkan bahwa rekanan (pihak ketiga) itu atas nama Edi Losae, sehingga sesuai pengakuan rekanan itu bahwa ia masih ada hubungan keluarga dengan Bupati Kupang.
“Dia punya nama Edin Loasana, dia bilang pak bupati punya kunyadu, sehingga katong bilang kalau bupati punya orang ya pasti aman, taunya dia hilang,” ucap warga.
Ketika ditanya terkait jumlah anggota yang mendapat, Ia menguraikan warga yang MBR Seroja sebanyak 5 Orang, tapi untuk dua rumah yang terletak di Dusun tetanggan sudah selesai karena penerima manfaat kerja sendiri, tapi khususnya di Dusun 2 dan 3, itu pakai rekanan.
“Jadi kita hanya terima bahan saja, tapi dalam bentuk uang untuk kita bisa kerja sendiri tidak ada karena sudah buat pernyataan tanda tangan di atas materai Rp10000. Jadi kita tidak buat apa-apa. Kita hanya minta supaya dia datang gantung pintu dengan jendela saja,” pungkasnya.
Hal sama juga dialamai warga Dusun RT 04/RW 02, Dusun 2. Ia hanya ingin agar rekanan bisa selesaikan itu pekerjaan, karena sejak awal pembangunan, rekanan datang dan minta agar pekerjaan cepat diselesaikan, karena dari dinas terkait ingin melakukan pemeriksaan.
“Kita hanya minta agar itu rekanan datang ko gantung ni pintu dengan jendela. Pemerintah kabupaten juga jangan tutup mata dengan hal-hal seperti. Jangan sampai itu rekanan su makan kasi habis itu uang, karena su lama na,” bebernya.
Sementara warga RT. 06/RW.03, Dusun 3 yang lain, sesuai pantauan media ini, jendela sudah di pasang, tetapi pintu utama belum di pasang.
“Tolong dulu, jangan sampai dia tidak mau datang lagi, soalnya uang sudah ambil semua,” beber warga. (Klik-NTT)