Pemkab Kupang Audiens dengan Partnership To Accelerate Stunting Reduction in Indonesia 

Oelamasi-InfoNTT.com,- Penanganan stunting terus dilakukan Pemkab Kupang. Pada tahun 2019 angka stuntingnya 33 persen dan dengan kolaborasi bersama semua pihak telah turun menjadi 16,18 persen pada Februari 2023. Sesuai RPJMD, target yang harus kami capai pada tahun 2024 adalah 9 persen. Oleh karena itu, Pemkab Kupang telah menerapkan program Orang tua asuh dan berkolaborasi dengan seluruh pihak/ para stakeholder terkait melakukan operasi penurunan stunting di seluruh pelosok demi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kupang.

Demikian disampaikan Asisten II Sekda Kabupaten Kupang, Mesak Elfeto, saat membuka audiensi bersama Tim PASTI Indonesia dan rombongan di ruang Rapat Bupati Kupang pada hari Kamis, 31 Agustus 2023 kemarin.

Bacaan Lainnya

Mesak juga mengucapkan terimakasih kepada Tim PASTI dan para stakeholder lainnya yang telah membantu Pemda dalam rangka penurunan stunting di NTT terkhusus di Kabupaten Kupang yang kiranya dapat terwujud dengan baik. Besar harapan dukungan semua pihak upaya meningkatkan taraf hidup sehat masyarakat dapat terus dicapai. Kami berterima kasih atas dukungan Program PASTI yang masuk di Kabupaten Kupang dan diharapkan menambah daya gedor pelayanan kesehatan masyarakat.

Chief Of Party dari Program PASTI, dr. Maria Adrijanti, dalam pemaparannya mengatakan bahwa PASTI merupakan program kemitraan antara BKKBN Pusat dengan Mitra pendanaan ( USAID, Tanoto Foundation, PT. Amman Mineral Nusa Tenggara, Yayasan Bakti Barito, dan PT. BCA Tbk.

“Kemitraan ini bertujuan mengakselerasikan percepatan penurunan stunting, yang mana program ini akan dilakukan selama 4 tahun (2023-2026) dan diimplementasikan oleh Mitra utamanya Wahana Visi Indonesia. Program ini diimplementasikan di 4 propinsi, termasuk di propinsi NTT dan tahun pertama ini dilakukan di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Sumba Barat Daya”, jelasnya.

Tidak hanya itu, Maria Adrijanti juga mengatakan bahwa ada 3 pendekatan yang dilakukan dalam program PASTI yakni mendukung perubahan perilaku pada keluarga yang beresiko stunting, meningkatkan perilaku remaja dan calon pengantin agar siap menghasilkan anak yang sehat dan menguatkan TPPS dari desa, kabupaten hingga propinsi.

“Tidak hanya dengan penguatan TPPS dan mengikut sertakan para tokoh agama untuk bisa mendampingi para remaja dan calon pengantin agar bisa menghasilkan generasi sehat, namun kami juga menggunakan pendekatan spesifik yakni dengan Pos Gizi Dasyat dari PASTI dan BKKBN serta PMT dari Kemenkes”, jelasnya.

Ia mengaku, terkait pola pengukuran stunting, mengikuti dari data yang disediakan pemerintah untuk diintervensi pada pendekatan yang ada di program PASTI. Tujuan kami, ingin belajar tentang penanganan stunting ddi Kabupaten Kupang dan bagaimana program PASTI ini bisa turut serta berproses.

“Di sini hingga angka stunting pada tahun 2024 bisa menurun demi generasi selanjutnya. Semoga kita bisa terus mengaplikasikan program PASTI di Kabupaten Kupang”, tutur Maria.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan pemaparan materi stategi percepatan penurunan stunting d Kabupaten Kupang. Dihadiri oleh para pimpinan OPD terkait stunting yakni, Kepala BP4D Juhardi Selan, Kepala DP2KBP3A Yesay Lanus, Kadis Kesehatan dr. Robert Amaheka, Kadis Perikanan dan Kelautan Jakson Baok, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Amin Djuariah, perwakilan USAID Desy Sagala, perwakilan PT. Amman Mineral Nusra Dimas P. Purnama, perwakilan BKKBN Pusat Rina Windiasari.

Laporan: Prokopim 

Pos terkait