Kupang, infoNTT.com – Lawe Indonesia meluncurkan buku dan film dokumenter pendek tentang Tenun Biboki di Kupang. Acara yang digelar selama tiga hari (4-6 Agustus) di Aula dan halaman Diskominfo Provinsi NTT tersebut juga mehadirkan pameran foto, panggung musik, lapak kreatif, pemutaran film dan beragam acara lainnya.
Pemutaran film Bife Atenus merupakan salah satu bagian dari rangkaian acara peluncuran buku dan film tenun Biboki yang diselenggarakan oleh Lawe Indonesia dan Terasmitra melalui program Program Dana Indonesiana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia.
Film dokumenter Bife Atenus yang disutradarai oleh Irwan Sebleku ini hasil kolaborasi antara Lawe-Terasmitra dengan Komunitas Film Kupang yang dikerjakan kurang lebih 5 bulan. Film Bife Atenus berkisah tentang tiga karakter mama-mama penenun Biboki dengan tiga narasi berbeda tentang tenun Biboki.
Ketiga pesan kunci yang dinarasikan oleh ketiga karakter dalam film dokumenter Bife Atenus antara lain terkait pemasaran tenun Biboki yang masih terbatas di pasar lokal saja yang menyebabkan harga tenun menjadi sangat murah. Selain itu, upaya menjaga keaslian tenun Biboki juga menjadi fokus film ini.
“Penggunaan pewarna alami pada tenun Biboki dan detail meramu warna juga menjadi konsen kita. Ini sekaligus sebagai bentuk menjaga warisan pengetahuan bagi masyarakat luas.” tegas Irwan Sebleku
Sementara itu Wiraswati Yuliani selalu perwakilan Lawe Indonesia mengungkapkan jika film dokumenter Bife Atenus merupakan bagian dari upaya mempublikasikan tenun Biboki kepada masyarakat luas.
“Film ini merupakan kerja kolaboratif kami dengan Komunitas Film Kupang. Jadi selain buku yang telah diluncurkan pagi tadi, film ini juga bagian dari pendokumentasian visual tenun Biboki.” ungkap Wiraswati Yuliani.
Film Bife atenus sendiri rencananya akan didistribusikan secara ke ruang-ruang menonton masyarakat luas setelah sebagai bagian dari bagian dari pelestarian budaya, khususnya tenun. (*)