Ayub Titu Eki: Kemiskinan Menjadi Bahan Renungan, Suara Rakyat Wajib Diperjuangkan 

Foto: Ayub Titu Eki (dokumen pribadi)

Kupang-InfoNTT.com,- Kemiskinan menjadi persoalan lama yang terus dperjuangkan. Hal ini tentu mengganggu pikiran semua orang. Salah satu tokoh yang ikut memikirkan kemiskinan adalah Drs. Ayub Titu Eki, M.S., Ph.D.

Ayub Titu Eki adalah seorang politikus yang pernah menjabat sebagai Bupati Kupang 2 periode yakni 2009—2014 dan 2014—2018. Ayub Titu Eki juga pernah menjabat sebagai Kepala UPBJJ-UT Kupang.

Bacaan Lainnya

Ditemui media ini, Kamis (16/3) malam di kediamannya, Ayub Titu Eki menyampaikan bahwa kemiskinan merupakan hal yang paling ditakuti dan yang paling menyedihkan, ibarat pil pahit yang harus ditelan oleh masyarakat untuk menjalani hidup dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Merespon angka kemiskinan yang cukup tinggi di NTT khususnya beberapa darrah di Pulau Timor, Bakal Calon Anggota DPR RI Dapil NTT II ini mengungkapkan keprihatinannya. Pasalnya dengan angka sebegitu banyak dirinya mengaku kembali terpanggil untuk bisa dan terus turut andil mensejahterakan masyarakat.

“Angka kemiskinan yang cukup tinggi dan tentu ini sangat mengganggu. Ini buka isu tapi fakta bahwa persoalan kemiskinan harus menjadi renungan semua pihak. Bagaimana mungkin dengan sumber daya yang melimpah namum berbanding terbalik dengan kondisi masyarakatnya” ungkapnya.

Penulis buku Sekilas Pemahaman Terhadap Pah Meto dan Upaya Pengentasan Kemiskinan ini akan terus berjuang dan kedepan akan fokus melakukan pembinaan pada masyarakat sehigga kesejahteraan meningkat.

“Ketika kita ada dalam sistem pemerintahan maka harus lebih pro pada rakyat kecil. Kemiskinan yang terjadi ini buat saya sedih maka gagasan saya harus terpakai untuk menemukan solusi. Tentu hal yang mengganggu ini akan saya perjuangkan, bagaimana caranya masyarakat harus tangguh dan mandiri,” jelasnya.

Ia menambahkan, ada faktor penyebab yang membuat masyarakat kian hari kian miskin. Bahkan faktor ini lebih kejam daripada korupsi. Jika tidak segera ditebas dan basmi maka masyarakat akan sangat sulit keluar dari kemiskinan.

“Pada intinya begini, pertumbuhan ekonomi tidak akan berkualitas tanpa memastikan penurunan angka kemiskinan dan pengangguran. Oleh karena itu harus ada gagasan dan program yang Diperjuangkan dan dirancang untuk mengeluarkan masyarakat dari jeruji kemiskinan. Ini sebagai tanggungjawab dan bukti perlindungan pemerintah bagi masyarakat miskin,” ungkap politisi senior yang baru saja bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia ini.

Ayub Titu Eki juga secara tegas berharap penanggulangan kemiskinan dapat mencapai output yang diinginkan praktik-praktik kotor yang mengorbankan masyarakat dibersihkan. Tentu tidak mudah, namun jika konsisten dalam perjuangan maka pastinya perlahan akan diselesaikan, namun jika pemimpin tidak memiliki gagasan pengentasan kemiskinan maka siapa pun yang memimpin, kemiskinan akan tetap ada bahkan angka semakin meningkat.

Penulis: Chris Bani

Pos terkait