Fatuleu-InfoNTT.com,- Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, SH.,M.Th, didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang Imanuel Buan, Camat Fatuleu, Kapolsek Fatuleu dan Pengawas Sekolah, mengunjungi SD Negeri Oelbeba, Senin 13 Juni 2022, siang.
Kunjungan Wakil Bupati Kupang tak lain ingin memastikan proses belajar mengajar di SD Negeri Oelbeba dan SMP Negeri 7 Fatuleu Satap, berjalan lancar pasca kepala sekolah ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus penganiayaan dan pengeroyokan oleh Polres Kupang.
Pada kunjungan tersebut, nampak Jerry Manafe terlebih dahulu masuk melihat situasi kelas V SDN Oelbeba. Wakil Bupati Kupang sempatkan waktu bercanda sembari bertanya berbagai hal kepada para siswa. Hampir satu jam Wakil Bupati berada di ruang kelas tersebut.
Usai bersenda gurau serta bernyanyi bersama para siswa, Wakil Bupati Kupang keluar ruangan dan mengajak para guru di sekolah tersebut diskusi bersama terkait berbagai kondisi pasca adanya persoalan yang nenimpa sekolah tersebut.
Mengawali diskusi bersama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang, Imanuel Buan membukanya dengan menjelaskan keadaan terkini SDN Oelbeba dan SMP Negeri 7 Fatuleu Satap.
“Kegiatan belajar mengajar sudah normal kembali. Pak Ansel Nalle sudah ditarik ke dinas untuk sementara. Kami juga sudah bentuk tim dan telah melalukan pemeriksaan. Hasilnya akan diberikan ke bupati. Kami juga sudah bersurat ke bupati untuk memeriksa dana BOS. Kini dalam pemeriksaan internal oleh inspektorat,” ujar Imanuel Buan.
Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe pada kesempatan tersebut, meminta para guru untuk fokus mengajar. Jangan memikirkan masalah yang bukan ranahnya guru.
Wakil Bupati juga menegaskan bahwa masalah yang terjadi kemarin sudah diurusi oleh penegak hukum. Jika ada guru yang dipanggil sebagai saksi oleh polisi maka harus berkata jujur, jangan melebih-lebihkan atau mengurangi, karena nanti imbasnya ke guru juga.
“Alasan utama saya berkunjung adalah ingin memastikan anak-anak siswa dibimbing secara baik ketika belajar. Karena jadi guru itu sulit, saya seperti ini (Jadi Wakil Bupati) pun karena guru. Buat teman-teman guru, pesan saya, Tuhan sudah buka berkat maka jangan malas. Saya mau jadi wakil bupati tapi kalau malas maka saya akan susah ketika pertanggungjawaban di Tuhan,” ujarnya.
Jerry Manafe juga mengkritik kondisi sekolah dan ruang guru yang kotor serta berantakan. Menurutnya, jika tempat kerja kotor maka pasti semangat pun sedikit berkurang. Ditambah lagi papan tulis pada kelas yang hanya ditaruh di atas meja.
“Saya tidak bisa lihat kalau tempat saya bekerja berantakan, lihat banyak dos kosong di ruang rapat guru. Kalau begini maka akan memupuk mental yang kotor. Masa Dana BOS tidak dipergunakan dengan baik. Papan tulis saja ditaruh di atas meja saja,” ujarnya.
Wakil Bupati Kupang yang dikenal tegas ini meminta para guru untuk menjadi manusia yang patuh dan taat pada tanggungjawab. Selalu tegas dan disiplin, salah tetap salah dan benar tetap benar.
“Saya marah karena sayang. Bagi saya, salah tetap salah, guru harus menjadi contoh bagi murid. Guru harus menjadi teladan. Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan Yesus disebut sebagai guru, artinya guru itu sakral, guru itu mulia. Kalian guru harus menyadari tanggungjawab sebagai guru. Kerja harus pakai hati,” tegasnya.
Jerry Manafe juga meminta agar ketika nanti menjadi seorang pemimpin maka jangan semena-mena terhadap bawahan atau orang lain. Karena terkadang seseorang diberikan jabatan maka akan buat seenaknya.
“Guru harus tahan diri. Guru tidak boleh munafik. Saya tinggalkan pesan penting, bahwa teguran yang nyata lebih baik daripada kasih yang tersembunyi. Peristiwa ini mestinya kita semua malu terlebih para guru,” ungkapnya.
Akhir nasehatnya, para guru diminta untuk kembali ke aktivitas seperti biasa, jangan sampai murid traumatis. Guru guru harus mengatur, jangan buat suatu perguncingan di antara para guru-guru.
Laporan: Chris Bani