Kupang-InfoNTT.com,- Ibarat menyusuri jalan berliku, begitulah kiprah seorang putra asli Amarasi di panggung politik daerah. Di tengah wacana alih generasi yang disebut akan terjadi pada 2024, politisi muda ini terus bersiap diri melawan sejumlah stigma dan stereotip sembari membuktikan bahwa janji-janji selama tiga periode di DPRD bukanlah sekedar omong kosong.
Anthon Natun, ST, politisi senior berusia 52 tahun ini terbilang sudah terbiasa dipandang sebelah mata. Namanya bukan sekedar hiasan bagi pemilihnya, namun sudah mendarah daging bagi warga masyarakat Kabupaten Kupang.
Sejak menjadi anggota DPRD Kabupaten Kupang tahun 2009, Ia sudah menyiapkan mental dan strategi menghadapi kultur politik yang masih mengedepankan senioritas dan identitas. Strategi pertamanya adalah tetap rendah hati dan tidak arogan di hadapan masyarakat dan para senior politisi.
Strategi lainnya yakni menyiapkan tim riset pribadi. Dengan demikian, setiap pernyataan yang akan dikeluarkan di kompleks parlemen ataupun di ruang publik akan selalu berdasarkan data.
”Saya hadir dan selalu mengedepankan data, tidak sekedar bicara kosong,” katanya.
Dirinya tengah ditatap masyarakat dalam pusaran pesta demokrasi 2024. Potensi untuk maju ke gelanggang terus disiapkan secara matang dengan memikirkan berbagai sudut dinamika. Ini menjadi kewajiban setiap politisi jika ingin melampaui beberapa rintangan. Bukan sekedar adanya parpol yang bersedia mengusung.
“Kita harus mawas diri dan terhindar masalah hukum dari berbagai jeratan yang mengintai saat memegang jabatan. Sebagai petarung saya juga harus memiliki basis kuat di kantong-kantong pemilih. Jangan sekedar ambisi atau rasa percaya diri saja,” tegasnya.
Figur Anthon Natun tentu bukan asing lagi bagi masyarakat Kabupaten Kupang. Dirinya bahkan sudah menjadi magnet elektoral. Di mana sejarah maju dalam pencalegan selalu menang dengan mengemas suara yang rata-rata baik. Bahkan Ia terus konsisten membela rakyat hingga penghujung periode ketiga ini.
Sosoknya memiliki daya tarik tersendiri pada Pileg dan Pilkada 2024. Sebagai politisi senior, kerap kali menunjukan kepada para politisi muda bagaimana pengelolaan basis konstituen melalui kerja nyata yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat tanpa omong kosong.
“Kita tatap 2024 dengan senyum. Kuncinya jangan munafik ketika mengurus rakyat. Kita harus ingat karena mereka (rakyat) kita berada di atas. Untuk 2024, semua anak daerah punya peluang untuk maju menjadi pemimpin. Semoga mimpi dan cita-cita dibarengi dengan kerja keras tanpa harus menodai perjuangan,” tandasnya.
Penulis: Chris Bani