Keren!!! SMP Negeri 2 Amarasi Satap Lakukan Study Tour ke Museum NTT

Para siswa SMP Negeri 2 Amarasi Satap ditemani guru-gurunya foto bersama usai study tour di Museum Daerah NTT.

Kupang-InfoNTT.com,- 53 orang siswa ditemani 9 guru, SMP Negeri 2 Amarasi Satap melakukan study tour ke Museum Daerah Nusa Tenggara Timur yang terletak di Kota Kupang, NTT, Rabu 14 Desember 2022 pagi.

Museum NTT ini didirikan pada Tahun 1977 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 9 Januari 1991. Museum ini ditetapkan sebagai Museum Negeri dan menjadi UPT. Namun kemudian dengan terbentuknya otonomi daerah maka status Museum Negeri berubah menjadi Museum Daerah Nusa Tenggara Timur dan kini museum bertanggung jawab kepada Pemerintah Provinsi NTT dan bernaung di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT.

Eldison Neolaka, M. Pd, selaku Pelaksana Tugas Kepala SMP Negeri 2 Amarasi Satu Atap kepada media ini di sela-sela kegiatan tour mengatakan, kegiatan ini merupakan kunjungan belajar anak-anak murid, dengan maksud setelah belajar teori di sekolah, para siswa juga dapat melihat langsung atau belajar di luar kelas salah satunya museum.

“Banyak hal bisa dipelajari di luar sekolah, mereka (siswa) bisa tahu yang mana selama ini di kelas guru berbicara tentang fosil, alat-alat tradisional, budaya dan lain sebagainya dan hari ini mereka bisa melihat secara langsung hal-hal tersebut. Lebihenatikanya kita bisa ajarkan ke siswa bahwa museum itu tempat penyimpanan barang-barang bersejarah,” ujar Eldison.

Ia menambahkan, menariknya siswa diajak belajar ke museum karena memiliki informasi-informasi koleksi yang beragam, pelajar bisa mengetahui kehidupan di masa lampau melalui informasi-informasi yang tersaji bersama koleksi museum. Selanjutnya museum juga memiliki inspirasi yang bisa diserap oleh masyarakat.

“Ini sebagai bagian dari kami para guru mendidik murid-murid kami. Selain itu juga dari pada menunggu raport lalu mereka hanya bermain-main, lebih baik kita bawa mereka ke luar sambil belajar dan bermain. Tujuannya untuk anak-anak bisa belajar dan menambah wawasan, tidak hanya lewat teori, tapi bisa melihat secara langsung apa yang mereka pelajari di kelas,” jelasnya.

Menurut Eldison, kegiatan study tour juga bagian refresing dari kejenuhan belajar selama enam bulan. Ada satu hal yang menarik dari kegiatan ini adalah Kegiatan ini di biayai murni oleh siswa. Di mana setiap hari uang perjalanan ini dicicil sehingga terkumpul biaya transpor.

“Mereka patungan untuk uang transpor, makan dibawah sendiri. Jadi kegiatan ini tidak dibiayai dari Dana BOS, murni dari anak-anak karena termotivasi ingin belajar di luar,” ungkapnya.

Dirinya juga menjelaskan, kegiatan ini terlebih dilakukan rapat koordinasi dengan orang tua murid, meminta kesediaan orang tua murid sehingga dapat memberi ijin atas kegiatan ini. Para orang tua juga diberi penjelasan terkait kegiatan ini bahwa materi mata pelajaran IPS tentang fosil nantinya bisa dilihat secara langsung fosil di museum. Sama halnya dengan mata pelajaran Seni Budaya tentang alat musik tradisional.

“Jadi penampakan secara langsung materi di kelas hari ini mereka para siswa bisa melihat secara langsung berbagai hal yang dipelajari di museum ini,” tandasnya.

Laporan: Messe Ataupah

Pos terkait