Oelamasi-InfoNTT.com,- Perpustakaan Nasional RI dan Duta Baca Indonesia melaksanakan kegiatan talkshow dan pelatihan Kepenulisan di Kabupaten Kupang bersama Bunda Baca NTT, Julie Sutrisno Laiskodat dan Duta Baca Indonesia, Heri Hendrayana Haris atau dikenal Gol A. Gong. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Kupang, Jumat (08/04/2022) di Aula kantor Bupati Kupang.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua PKK Kabupaten Kupang Damaris Masneno-Mooy, Ketua DWP Kabupaten Kupang Rutchek Laha-Dethan, Para Staf Ahli Bupati, Asisten Administrasi Umum Novita D. E. Foenay, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT Stefanus I Ratoe Oedjoe, Duta Baca NTT Polikarpus Do, Para Pimpinan OPD terkait salah satunya Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kupang Kain Maus, para peserta pelatihan dan awak media.
Kegiatan ini merupakan implementasi inovasi Perpustakaan Nasional RI dan Duta Baca Indonesia untuk menjangkau pelayanan ke semua kalangan dalam membangun literasi yang tidak berbatas oleh jarak dan waktu.
Menghadirkan Heri Hendrayana Haris alias Gol A Gong, adalah salah satu cara Perpustakaan Nasional RI melalui Duta Baca Indonesia untuk menjemput dan mendidik serta melatih generasi emas agar kelak menjadi generasi literasi yang mendunia.
Pustakawan Ahli Utama, Perpustakaan Nasional RI, Nelwaty dalam sambutannya mewakili Kepala Perpustakaan Nasional RI mengucapkan terima kasih kepada peserta yang hadir, karena hal ini merupakan bukti apresiasi masyarakat yang sangat tinggi terhadap Duta Baca Indonesia dan dunia literasi.
Nelwaty juga menyatakan, layanan perpustakaan saat ini tidak hanya menyediakan kebutuhan pengguna dalam bentuk koleksi berupa koleksi konvensional. Perkembangan dunia digital menuntut perpustakaan untuk mampu menyediakan sumber daya berbasis elektronik.
“E-resources merupakan salah satu komponen penting pada pelayanan perpustakaan perguruan tinggi sebagai penyedia media komunikasi ilmiah dalam dunia pendidikan dan penelitian. Keberadaannya sangat dibutuhkan bagi banyak kalangan, terutama di era saat ini dengan karakteristik pengguna berbasis teknologi informasi dan komunikasi,” ujar Nelwaty.
Menurutnya, kehadiran seorang Duta Baca Indonesia di tengah masyarakat akan menjadi pendorong kebiasaan masyarakat Indonesia untuk berbudaya gemar membaca dan menulis.
Lanjutnya, sedangkan sangat penting juga kehadiran serta peran bunda literasi, bunda
baca, pegiat literasi dan library supporter lainnya pada masing-masing wilayah dapat menjadi energy yang sungguh luar biasa, dengan
bersinerginya mereka dengan masyarakat dalam menggelorakan gemar membaca sedini mungkin dan dimulai dari keluarga akan mampu menjawab tantangan yang ada di depan.
Menutup sambutannya, Ia berharap agar kegiatan talkshow serta pelatihan menulis ini dapat menghasilkan keberanian penulis-penulis pemula dari NTT untuk menghasilkan karya buku baru, kegiatan ini bukan semata-mata seremonial tetapi akan terus berlanjut berkesinambungan.
Bupati Kupang dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Duta Baca Indonesia, Heri Hendrayana Haris dan para narasumber atas kunjungannya ke Kabupaten Kupang, yang merupakan salah satu kabupaten dari 33 kabupaten dan kota yang dikunjungi di tahun 2022 ini.
Korinus Masneno juga berterimakasih atas kepedulian dan partisipasi dalam memajukan kemampuan literasi di Kabupaten Kupang. Banyak kisah inspiratif dari Duta Baca Indonesia yang bisa dibagi kepada para peserta pelatihan dan bagi Pemkab Kupang.
Masneno menambahkan, salah satu modal penting agar bisa bertahan dalam perubahan dunia saat ini adalah kemampuan literasi. Terlebih generasi muda yang wajib memiliki kemampuan literasi yang mumpuni. Di mana, bukan sekedar membaca dan menulis, namun dituntut untuk memiliki pikiran kritis.
Menurut Bupati, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para siswa untuk mengembangkan seluruh potensi literasi yang dimiliki. Secara praktis, akan dilatih bagaimana teknik menulis yang baik, bagaimana penulisannya harus menarik serta bagaimana tulisan para siswa mampu memenuhi unsur – unsur sebuah tulisan inspiratif, fiksi maupun non-fiksi.
“Ini merupakan media pembelajaran yang sangat efektif. Untuk itu kegiatan ini akan direplikasikan dalam program pendidikan kita. Melalui program replikasi ini, ke depan generasi muda Kabupaten Kupang akan memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan perkembangan literasi, terutama literasi digital yang diminati kaum milenial”, ujar Bupati Kupang.
Korinus Masneno mengakui lewat literasi digital, para siswa akan lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi, semakin sadar dan cakap menangkal penyebaran hoax serta mereka akan dimudahkan dalam proses kegiatan belajar terutama untuk menghidupkan kemampuan literasi mereka menulis karya yang berbasis konten lokal.
“Saya ucap terima kasih kepada Bunda Baca NTT ibu Julie Sutrisno Laiskodat yang telah bekerja dengan tulus membantu serta memberi bantuan yang dibutuhkan untuk membangun literasi anak-anak di Kabupaten Kupang. Serta kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT, atas perhatiannya dalam membangun kemajuan literasi di Kabupaten Kupang. Pemkab Kupang berharap ke depan masih banyak yang perlu dikerjakan bersama untuk meningkatkan Indeks kegemaran membaca di daerah,” kata Bupati:
Bupati Kupang Korinus Masneno juga berpesan kepada Kadis Kearsipan dan Perpustakaan, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan serta BP4D Kabupaten Kupang, untuk menjadikan semua kegiatan gempa literasi dari Duta Baca Indonesia sebagai referensi utama dalam menyusun kegiatan prioritas tahun depan dengan melakukan perencanaan dan konsultasi sebaik-baiknya.
“Serap ilmu yang diberikan dan praktekkan dalam tulisannya. Teruslah belajar, tunjukan bahwa kalian adalah generasi yang siap bersaing, generasi yang inovatif dan layak dibanggakan demi memajukan tingkat literasi di Kabupaten Kupang,”pesan Bupati kepada para peserta yang adalah para siswa dan mahasiwa.
Bunda Baca NTT Julie Sutrisno Laiskodat dalam arahannya mengakui, bahwa dengan membaca dan menulis kita mampu membuka jendela dunia. Di mana membaca dan menulis dapat mengeksplor potensi kearifan lokal yang dapat diakses oleh banyak orang.
“NTT itu kaya akan alam dan budaya yang berbeda – beda dan tidak dimiliki oleh daerah lain. Karena itu saya mengajak para peserta pelatihan untuk mampu meliterasikan potensi pariwisata dan budaya yang dimiliki agar menjadi daya tarik bagi daerah lain sehingga perekonomian di NTT semakin meningkat,” jelasnya.
Laporan: Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkab Kupang