Gubernur NTT Launching Program Magister Manajemen Terapan Politeknik Negeri Kupang

Gubernur NTT foto bersama usai pengguntingan pita dilaunchingnya Program S2 Manajemen Terapan Politeknik Negeri Kupang.

Kupang-InfoNTT.com,- Pascasarjana Manajemen Terapan Program Studi Pemasaran, Inovasi dan Teknologi Program Magister Terapan, Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Kupang resmi dibuka. Hal ini ditandai dengan dilaunchingnya program S2 Magister Manajemen Terapan oleh Gubernur NTT, Senin 15 Agustus 2022 di Kampus II Politeknik Negeri Kupang, jalan Prof. Dr. Herman Yohanes, Lasiana – Kupang.

Ketua Jurusan Administrasi Bisnis, Janri D. Manafe, S.Sos.,MM, dalam sambutannya mengatakan Program Magister Manajemen Terapan yang dihadirkan oleh Politeknik Negeri Kupang merupakan yang pertama di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Bacaan Lainnya

Pembukaan S2 ini dilangsungkan dengan telah diterbitkannya Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 159/D/OT/22 tentang izin pembukaan Program Studi Pemasaran, Inovasi, dan Teknologi Program Magister Terapan pada Politeknik Negeri Kupang.

Sedangkan Wakil Direktur I Bidang Akademik Politeknik Negeri Kupang Dr. Melchior Bria, ST.,MT, pada kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa Politeknik Negeri Kupang membuka Program Pascasarjana Manajemen Terapan sebagai bagian dari menjalankan amanah UUD 1945 yang menyatakan setiap Warga Negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak.

Dr. Melchior menambahkan, Magister Manajemen Terapan Politeknik Negeri Kupang merupakan satu-satunya di NTT. Yang mana akan menjalankan roda perkuliahan mulai dari penerimaan mahasiswa, kuliah produktif, penulisan tesis dan wisuda.

Menurutnya Program S2 Manajemen Terapan Politeknik Negeri Kupang akan lebih fokus pada penyelesaian masalah-masalah nyata di lapangan. Ini merupakan branding baru kampus karena selama ini selalu dilihat dari sudut bahwa PNK hanya menyelenggarakan diploma III dan IV.

Atas pencapaian ini, dirinya mewakili Direktur dan civitas akademik mengucapkan terima kasih kepada Pemprov NTT dan juga Pemkot dan Pemkab Kupang yang terus bahkan selalu mendukung Politeknik Negeri Kupang dengan kebijakan-kebijakan baik magang, penilitian dan kerja nyata lapangan.

  • Program Magister Manajemen Terapan PNK Harus Jadi Agen Perubahan

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya pada acara launching Magister Manajemen Terapan Politeknik Negeri Kupang mengatakan, program S2 Manajemen Terapan ini harus mampu menghasilkan terobosan teknologi yang bagus.

Kehadiran dirinya karena mendengar informasi  pembukaan Program Magister Manajemen Terapan, di mana program ini mengajarkan semua insan akademisi bahwa terapan adalah produk yang menghasilkan dan memasarkan produk.

Gubernur NTT mengatakan, lulusan Magister Manajemen Terapan harus mampu menerjemahkan proses pembelajaran dengan baik, melakukan riset terapan, dan harus mampu menjawab tantangan zaman pascapandemi.

“Ada kesempatan sangat besar di waktu yang sangat berisiko, yaitu bagaimana lulusan S2 Manajemen Terapan menjawab tantangan perubahan zaman ini. Dengan demikian program ini memberikan kesempatan para mahasiswa untuk mengetahui permasalahan secara komprehensif serta menyiapkan tenaga kerja yang sangat profesional yang dapat berkontribusi pada pengembangan industri di NTT.

Viktor Laiskodat juga menjelaskan bahwa jika lulusan S3 Manajemen Terapan ingin menjadi agen perubahan maka harus membangun sistem pendidikan dengan baik, sama dengan membangun sistem saraf kerja otak.

“Pengetahuan menolong kita dengan hasil yang dapat dinikmati oleh orang lain. Contoh, jika mau maka saya minta diriset rumput laut NTT dengan baik, ini salah satu rumput laut terbaik di dunia yang wajib diekspor. Jika tidak maka kita akan terus miskin karenanya banyak orang bodoh. Bersyukur punya gubernur yang hobby riset,” ujarnya.

Dirinya mengucapkan selamat atas dilaunchingnya Program Magister Manajemen Terapan Politeknik Negeri Kupang. Program S2 ini harus diarahkan untuk mulai melakukan terobosan perubahan, jangan simpan kecerdasan tanpa mengaplikasikan di masyarakat.

Laporan: Chris Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *