Wakil Bupati Kupang Buka Kegiatan Sosialisasi dan Dialog Peningkatan Toleransi Umat Beragama

Nampak Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe, SH.,M.Th, saat memberikan sambutan bagi peserta kegiatan.

Kupang-InfoNTT.com,- Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, SH.,M.Th, membuka kegiatan sosialisasi dan dialog antara pemerintah daerah dengan tokoh agama, dalam rangka peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama Tingkat Kabupaten Kupang Tahun 2021, bertempat di Naka Hotel Kupang, Rabu (10/11/2021) siang.

Kegiatan ini mengusung thema, yakni peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan beragama di Kabupaten Kupang. Giat ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Kupang melalui Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Kupang.

Bacaan Lainnya

Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe dalam sambutannya mengatakan, di tahun 2019, Komisi Hak Asasi Manusia memberikan pengakuannya dan menetapkan Kabupaten Kupang sebagai salah satu daerah terbaik dalam pembangunan toleransi antar umat beragama. Apa yang telah dicapai, terus dipertahankan dan ditingkatkan di masa-masa mendatang.

Menurut Jerry, sebagai pemerintah maupun pemuka agama, perlu disyukuri bahwa perbedaan agama yang ada merupakan sebuah warna yang dimiliki bangsa dan daerah ini. Selain itu perbedaan agama juga menjadi tantangan bersama, baik pemuka agama maupun pemerintah, untuk sedapat mungkin memenuhi hak-hak para pemeluk agama, sekaligus menghadirkan kehidupan umat beragama yang rukun dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lebih lanjut Wabup Kupang ini menjelaskan, selain bertujuan sebagai sarana sosialisasi, juga harus mendorong peran aktif para pemuka agama di daerah ini, untuk dapat berkolaborasi bersama pemerintah dalam mewujudkan kerukunan beragama di Kabupaten Kupang.

Jerry Manafe meyakini dan percaya bahwa pemuka agama yang hadir dalam dialog ini, sangat pahami benar isu-isu strategis di bidang keagamaan, maupun regulasi berkaitan dengan pembinàan kerukunan umat beragama. Lebih dari itu, dalam dialog ini, berfokus pada perbaikan, peningkatan kehidupan Jemaat dari berbagai sektor, misalnya kaitan erat dengan program revolusi 5P.

“Sampaikan saja apa yang menjadi pergumulan bersama jemaat. Sebab masyarakat saya adalah Jemaatmu dan Jemaatmu adalah masyarakat saya. Saran juga bagi Bagian Kesra, bahwa keefektivan sebuah dialog Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), perlu dilibatkan semua tokoh agama dari keyakinan yang berbeda-beda untuk bergabung dalam forum ini, agar saling melengkapi satu dengan yang lain. Hadirkan pula Dinas-Dinas Teknis “5P” sebagai pemateri, seperti pertanian, peternakan, perikanan juga pariwisata,” tegasnya.

Selain itu, Dinas Kependudukan serta Dinas Perijinan perlu juga dihadirkan untuk dialog ini. Harus ada kolaborasi antara pemda dan pemuka agama untuk melihat potensi yang ada di basis jemaat agar bisa diberdayakan. Tidak perlu bertele-tele dalam penyampaian materi. Maksimal materi 15 menit, selebihnya diskusi, itu yang krusial. Sehingga apa yang menjadi kebutuhan dasar, keterbatasan serta berbagai persoalan bisa ditemui solusi.

Wakil Bupati Kupang juga mempertegas Bagian Kesra agar secepatnya mengurusi SK FKUB yang baru, paling lambat pwkan depan sudah bisa diperoleh. Program kerja Bagian Kesra kedepan diharapkan jangan cenderung ke pengadaan alat musik keyboard saja, lihat apa yang paling dibutuhkan Jemaat, contohnya dengan pengadaan wireless (pengeras suara) itu penting.

“Mumpung dialog ini sampai Jumad 12 November, maka beri ruang bagi pemuka agama untuk berdialog, kalau banyak teori maka interupsi saja. Samua yang hadir harus sama-sama saling mendengarkan, ambil langkah dan selesaikan segala masalah,”tegasnya.

Disinggung soal perijinan pembangunan gedung gereja, Jerry Manafe mengimbau agar sebelum ada sertifikat, gereja jangan dibangun dulu. Maka dengan hadirnya tokoh agama dalam forum diskusi sangat perlu untuk mengetahui persoalan konkret di tengah masyarakat.

SedangkanKepala Bagian Administrasi Kesra Kabupaten Kupang, Timotius Oktovianus dalam laporannya menyampaikan, dialog antar umat beragama bertujuan meningkatkan kerjasama antara pemeluk-pemeluknya, secara bersama menegakkan kemanusiaan, keadilan, perdamaian dan persaudaraan.

Ia menambahkan, dialog ini akan mengatasi rivalitas, penindasan, kebencian, menciptakan harmoni dan menjauhkan sikap hidup yang saling menghancurkan. Penduduk Kabupaten Kupang yang mayoritas kristen dan sebagian islam, sampai saat ini relatif aman, nyaman, rukun dan damai. Tetapi tidak menutup kemungkinan jika ada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab ingin memecah belah masyarakat, sehingga timbul konflik antar umat beragama maupun seagama.

“Dengan saling menjaga, memelihara serta menghormati, hidup akan terasa damai antar sesama umat beragama,” ujarnya.

Dialog yang menghadirkan 24 peserta dari 24 kecamatan di Kabupaten Kupang ini menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kabag Prokopim Kabupaten Kupang, Martha Para Ede.

Laporan: Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkab Kupang 

Editor: Chris Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *