Kupang-InfoNTT.com,- Yayasan Tanpa Batas (YTB) gelar kegiatan pelatihan jurnalis tentang Inklusi Disabilitas dan Kesehatan Mata di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Rabu (03/2/2021) di Hotel Neo Aston, jalan Piet A. Tallo Oesapa, Kota Kupang.
Ketua Perkumpulan Tuna Daksa Kristiani (Persani) NTT Serafina Bete mengatakan, penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan atau sensorik dalam jangka yang lama.
Menurut Serafina, yang lebih menyayat hati adalah kondisi terbatas yang membelenggu itu kadang tidak pernah diinginkan. Artinya beberapa dari mereka hidup dalam keterbatasan sejak lahir, tanpa dibayangkan sebelumnya.
“Ini menjadi perhatian kita bersama dengan kondisi yang ada. Akan menjadi lebih rumit ketika tabiat diskriminatif masih menjalar lebat di lingkungan kita. Untuk itu perlunya perhatian kita semuanya, sehingga kata cacat yang sering dipakai untuk menyebut harus diganti dengan disabilitas ini lebih baik dan tidak menyinggung ataupun membuat mereka harus tersisih dengan penyebutan cacat itu,” ujar Serafina.
Hal senada juga disampaikan Redaktur media online RakyatNTT.com Tomy Aquino, bahwa dirinya masih melihat dalam pemberitaan di media selalu masih memakai istilah cacat. Cacat itu seharusnya sudah diganti dengan disabilitas sehingga tidak memunculkan stigma yang buruk bagi mereka yang mengalami keterbatasan.
“Untuk itu ini menjadi hal yang cukup penting dalam membantu meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap para penyandang disabilitas. Saatnya jurnalisme untuk menepi sejenak, istirahat untuk tidak menyuarakan yang sudah bersuara lantang. Kini saatnya jurnalisme menyuarakan yang tak bersuara. Yang bernyanyi lirih dalam derita,” ujar Tomy.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan jurnalis dari media cetak, elektronik, online dan juga 2 narasumber dari Ketua Perkumpulan Tuna Daksa Kristiani (Persani) NTT Serafina Bete dan Redaktur RakyatNTT.com Tomy Aquino.
Laporan: Jimy Kapitan