Masyarakat di Sekitaran TPA Noinbila Resah dengan Barang Bekas APD Covid-19

Kepala Desa Noinbila Martenci Loasana di dampingi Babinkamtibmas Mollo Selatan Brigpol Richardus Budiman saat berada di lokasi TPA.

Soe-InfoNTT.com,- Masyarakat sekitar lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Noinbila, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS sangat resah setelah mengetahui ada tempat penyimpanan sementara barang bekas APD covid 19 yang tersimpan rapi di salah satu gedung TPA Nonohonis.

Kepala Desa Noinbila Martenci Loasana di dampingi Babinkamtibmas Mollo Selatan Brigpol Richardus Budiman turun langsung ke lokasi untuk mengecek APD covid-19 yang di tampung di TPA, Selasa (24/8/2021) siang.

Kades Martenci kepada wartawan mengatakan bahwa ia merasa aneh resah dan tidak nyaman dengan APD covid-19 yang di tampung sementara di TPA.

”Kami merasa bahwa itu sudah terkena virus. Kalau di mtampung di situ dan virus itu masih ada maka akan terbawa angin. Bagaimana dengan masyarakat sekitar TPA dan juga orang -orang yang sering keluar masuk TPA,” tanya kades.

Dirinya juga pastikan akan segera bersurat ke tingkat atas untuk melihat hal ini, sehingga ke depan masyarakat yang tinggal di sekitar tidak merasa resah.

Sedangkan Direktur RSUD Soe, Erwin Leo melalui Kepala Tata Usaha (KTU) Ricardus Sareng ketika dikonfirmasi oleh wartawan menjelaskan, terkait tempat penyimpanan sementara APD bekas pakai covid-19, di rumah sakit sudah disiapkan ruangan yang namanya ruang anteroom bersih dan anteroom kotor. Yang mana, setelah  tim medis melakukan aktivitas pada pasien covid maka harus melalui dua ruangan tersebut dan sampah itu sudah dipisahkan non medis dan sampah medis.

”Setiap sampah dilakukan semprotan disinfektan. Sampah tersebut ditampung di rumah sakit selama satu minggu baru dilanjutkan ke TPS yang berlokasi di TPA Nonohonis. Tahun 2020 kemarin per hari rata-rata 35 kilogram ditampung, setelah 500 kilogram, kita antar ke TPS yg beralokasi di TPA dengan menggunakan mobil dam truk khusus,” ungkapnya.

Menurutnya, pihak rumah sakit juga sudah melakukan perjanjian kerjama antara PT. Sagraha Satya Sawahita dan PT. Wastec International sebagai pengolah limbah medis. Hingga saat ini sampah bekas APD sudah diangkut 2.270 kg pada 7 Agustus 2021, sementara masih ada 6 ton. Setiap kali angkut sebanyak 5 ton.

“Setiap limbah yang disimpan di tempat penyimpanan sementara sudah dalam kemasan kuman-kuman lemah, bahan bahan sudah disemprotkan disinfektan dan kita sudah berusaha untuk menetralisir sehingga virus itu benar-benar hilang,” tandas Ricardus.

Laporan: Welem Leba

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *