Ketua Yellow Klinik Partai Golkar Kabupaten Kupang Harap Kejadian di TPU Oelnasi Tidak Terulang

Octo J. P. La’a

Oelamasi-InfoNTT.com,- Ketua Yellow Klinik Kabupaten Kupang, Octo J. P. La’a yang juga anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kupang menanggapi persoalan di TPU covid-19 di Desa Oelnasi, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

Menurut Octo, penanganan jenazah covid-19 yang viral kemarin merupakan salah satu bentuk kritikan warga terhadap sistem penanganan covid-19 yang belum sempurna. Perlu adanya komunikasi internal antar satgas dan juga pihak rumah sakit.

Bacaan Lainnya

Anggota Fraksi Golkar ini mengharapkan agar ada komunikasi yang terkoordinir dan maksimal antara satgas. Sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Selain proses pemakaman yang dikritisi warga, ada juga masalah lain, yang mana jenazah sudah sampai ke lokasi namun karena persiapan lubang yang kurang layak, akhirnya keluarga duka membawa kembali jenazah ke rumah duka.

“Ini dampaknya akan menimbulkan klaster baru jika tidak segera dievaluasi secara benar. Bagaimana kita mau atur masyarakat kalau dalam satgas saja belum maksimal,” ujarnya.

Sirinya juga berharap anggaran covid-19 dibahas secara baik dan transparan, agar tidak menjadi polemik di masyarakat. Hal ini mewaspadai persoalan seperti di TPU Oelnasi, yang mana keluarga pertanyakan anggaran covid karena perlengkapan untuk pemakaman saja tidak ada.

“Kalau kita mau menyalahkan pemerintah dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati, maka saya turut menyesal karena secara hirarki tugas ini kan tugasnya satgas. Satgas harus bisa bergerak cepat lakukan koordinasi dengan keluarga pasien covid-19 sedini mungkin untuk mengantisipasi konflik,” jelas Octo.

Dirinya juga meminta tim satgas covid-19 untuk memberikan salah satu kontak persona atau item pengaduan masyarakat, sehingga pihak satgas juga tidak kewalahan dalam menyiapkan fasilitas seperti lubang dan lain sebagainya.

“Saya cukup kecewa ketika mengetahui ada jenazah yang proses pemakamannya pakai helm petugas untuk garuk material menutup peti jenazah. Ini harus diperbaiki kerjanya, jangan terjadi lagi seperti yang kemarin dengan catatan, pengelolaan anggaran Covid harus dimaksimalkan kepada satgas, agar satgas yang bekerja di lapangan juga bisa fokus dan terhindar dari konflik dengan keluarga pasien,” tegasnya.

Laporan: Chris Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *