Belum Ada Bencana, Masyarakat Diminta Waspada Terhadap Cuaca Ekstrim di Wilayah TTS

Kepala Tata Usaha (KTU) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTS Jusuf Alle

Soe-InfoNTT.com,- Meski dilanda hujan derasnya dan angin yang kencang, namun hingga saat ini di wilayah Kabupaten TTS belum ada bencana dari cuaca yang ekstrim tersebut. Demikian disampaikan Kepala Tata Usaha (KTU) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTS Jusuf Alle kepada media ini, Senin (01/02/2021) di ruangan kerjanya.

Jusuf mengatakan bahwa hingga saat ini di TTS masih dalam keadaan aman. Belum ada laporan dari desa maupun kecamatan soal kerusakan atau bencana alam akibat hujan angin yang sangat ekstrim hampir sepekan ini.

Bacaan Lainnya

Beberapa wilayah di Kabupaten TTS menurut Jusuf Alle, sangat rawan longsor ketika hujan berjalan normal. Namun, meski TTS dan sekitar dilanda hujan angin tetapi belum ada bencana alam yang dialami masyarakat.

“Dengan demikian kita berharap agar tidak ada kejadian, baik itu longsor, kebanjiran dan angin puting beliung,” harapnya.

Jusuf menjelaskan, kejadian bencana alam yang sering terjadi ketika musim hujan angin tiba, adalah longsor, namun kebanyakan terjadi jauh dari pemukiman rakyat. Sering menjadi langganan longsor adalah di ruas jalan yang tepiannya tanah lunak, dan longsor biasanya menutup badan jalan dan lahan pertanian masyarakat, sementara pemukiman masyarakat tidak.

“Kejadian setiap tahun itu terjadi ketika musim hujan mulai Januari hingga Juni. Oleh karena itu, sudah memasuki bulan Februari dan belum ada kejadian bencana alam, maka kita berharap agar TTS tetap aman dari badai ini,” ungkapnya.

Menurut Jusuf, iklim hujan badai akan berakhir pada akhir Februari dan awal Maret, oleh karena itu Dirinya mengimbau kepada kepala desa untuk menginformasikan kepada masyarakat di lereng gunung, pinggir sungai dan pantai untuk selalu waspada, sebab musim hujan masih panjang.

“Kebiasaan di TTS selalu ada longsor setiap tahun, tetapi tergantung intensitas hujan. Kebanyakan terjadi di Amanatun Selatan dan sebagian di wilayah lain,namun tetaptidak merusak pemukiman warga,” ujar Jusuf.

Laporan: Welem Leba

Pos terkait