SMK Negeri 1 Amfoang Barat Laut Lakukan Sinkronisasi Data UNBK di Pinggir Pantai Soliu

Proses sinkron data UNBK SMKN 1 Amfoang Barat Laut

Amfoang-InfoNTT.com,- Demi mencerdaskan anak bangsa maka proses pendidikan merupakan hal yg penting dan dilewati oleh setiap genesi di republik ini. Ujian akhir atau UN, UNBK merupakan syarat mutlak, dan berlaku hingga kini bagi setiap peserta didik yang melewati tahapan tahapan pendidikan di seluruh Indonesia.

Tahun 2020 ini semua sekolah jenjang SMA/SMK diwajibkan melaksanakan ujian akhir berbasis Komputer atau yg disebut UNBK. jadwal ujian akhir pun berbeda beda.

Bacaan Lainnya

SMK Negeri 1 Amfoang Barat Laut yang terketak di Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang juga ikut melaksanakan UNBK, walau dengan berbagai keterbatasan.

Kegiatan UNBK SMKN 1 Amfoang Barat Laut diselenggarakan dari taggal 16 sampai 19 Maret 2020, dengan jumlah peserta 47 siswa yang tersebar di 4 jurusan yaitu Nautika Kapal Penangkapan Ikan (NKPI), Budidaya Rumput Laut (BDRL), Peternakan dan Pertanian.

Hari pertama Senin 16 Maret 2020, ujian berjalan dengan lancar, yang mana diikuti oleh seluruh peserta ujian, dan terbagi menjadi 2 sesi yakni sesi 1 jumlah 30 siswa sesi 2 dgn jumalh siswa 17  sesuai dgn jumlah komputer yang disediakan.

Dalam kondisi ini, masih terselip kekurangan besar, yakni kondisi jaringan internet yang tidak bisa menjawab kebutuhan ujian. Panitia terpaksa lewat Proktor dan teknisi harus mencari alternatif lain untuk bisa melakukan singkron hasil ujian yang disimpan secara offline.

Prokor ujian Ewasda Tamese,S.Pd bersama  Ketua Panitia UNBK Yohanes Kikhau dan teman-teman guru harus berdaya membawa segala kelengkapan ke pinggir pantai Soliu untuk bisa mendapatkan jaringan internet yang baik agar hasil UNBK secara offline  bisa dikirim ke Pusat.

Berbagai peralatan untuk sinkronisasi data dibawa ke pinggir laut

Kepala SMKN 1 Amfoang Barat Laut, Ibrahim Nusim S.IP yang dihubungi via telepon, Selasa (17/03/2020) mengatakan kondisi ini terpaksa harus dilaksanakan karena pihak sekolah sudah berupaya dengan segala daya, namun pada akhirnya untuk UNBK kekuatan jaringan dalam ruangan tidak mampu mengirim data secara online.

Sedangkan salah satu panitia UNBK SMKN 1 Amfoang Barat Laut yang juga guru honorer Joni Kuanine, S.Pd memposting suka duka UNBK 2020 ini di laman media sosialnya (facebook). Postingannya ini mendapat banyak tanggapan dari para pengguna facebook.

Kepada media ini, Joni berharap agar pemerintah bisa tersentuh dan membantu mencarikan solusi bagi SMKN 1 Amfoang Barat Laut, agar kedepan UNBK bisa berjalan normal khususnya sinkronisasi data online.

Menurut Joni, ada beberapa hal yang masih perlu mendapat perhatian pemerintah agar pelaksanaan UNBK di seluruh Indonesia dapat tercapai. Yakni, pemerintah harus mengawasi dan memastikan agar segala sesuatu yang menyangkut nadi pendidikan terlebih UNBK harus berjalan sempurna, demi kemajuan pendidikan di kemudian hari.

Laporan: Chris Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *