Kukira Kaulah Rumah
Pada sebuah waktu yang melaju
Bolehkah daku merajut rasa pada kita yang siap maju
Entah berjalan berdampingan sebagai sejoli
ataupun menjadikanmu rumah sebagai akhir dari petualanganku pada dunia
hingga daku tak perlu lagi berteduh pada pohon yang menjadikannku sejuk
pada bilik tetangga yang mengizinkanku untuk sejenak melepas dahaga
juga pada senja dan hujan yang dipuisikan pujangga untuk sejenak mengaduh
Maaf imajinasiku terlalu liar untuk menggenggam tanpa perlu melepasmu
Bahkan terlalu egois untuk menggumbar rasa yang dianggap misalkan olehmu
“misalnya aku mencintaimu kelak” itu katamu
Aght.. bumiku hangus seketika dan harapanku menjadikanmu rumah telah sirna
Namun pada bagian terakhir dari tulisan ini, izinkan daku berkata
Daku mencintai bibirmu sebagai awal kehancuran hatiku
Keren & pesan nya dalam banget Enu.