Oelamasi-InfoNTT.com,- Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe,SH.,M.Th mengundang Pemerintah Desa Pariti, BPD Pariti, Masyakatat Desa Pariti, KOMPAK (Komunitas Peduli Aspirasi Pembangunan Kampung), dan para pengusaha-pengusaha tambang di sungai Noelbiboko untuk berdiskusi mencari solusi terkait berbagi persoalan pertambangan di wilayah tersebut.
Ketua KOMPAK, Jermi Lau dalam kesempatan tersebut memaparkan berbagai persoalan yang ditemui di lokasi pertambangan. Dirinya menginginkan agar dengan kehadiran para penambang di wilayah Noelbiboko kiranya tidak memberikan dampak yang negatif bagi warga sekitar.
Jermi juga ikut menyoroti terkait dana CSR (Coorporate Social Responsibility). Tetapi apakah sebenarnya SCR? CSR seharusnya adalah sebuah respon atau tangungjawab yang dilakukan oleh suatu perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya dalam bentuk berbagai kegiatan.
“Mekanisme CSR ini juga harus jelas. Hal ini agar semua anggaran yang masuk ke desa harus dipergunakan sebaik mungkin dengan tetap mematuhi asas transparansi. Semua data harus dibuka agar masyarakat mengetahui semua aliran dana yang masuk ke desa,” ujar Jermi.
Menanggapi berbagai pernyataan dari KOMPAK, maka Wakil Bupati Kupang langsung memberikan ketegasan kepada para pengusaha dan juga pemerintah Desa Pariti. Di mana Wabup meminta agar pera perusahaan tersebut memasang papan nama informasi yang di dalamnya memuat nomor IUP Operasi Produksi, Titik Kordinat, Masa Berlaku dan Luas Areal Tambang.
Jerry Manafe juga meminta para perusahaan agar wajib melakukan penanaman tanaman penguat tebing berupa tanaman bambu. Tanaman ini dipilih sebagai pelindung pada pinggir tebing agar tidak terjadi longsor ketika musim penghujan nanti.
Sedangkan terkait CSR, informasi yang dihimpun Wakil Bupati Kupang bahwa tahap satu tahun 2020 sudah dibagikan kepada masyarakat berupa BLT. Di mana setiap KK mendapatkan bantuan senilai Rp. 530.000,-.
Jerry Manafe menambahkan, pada pembagian tahap dua dan tiga, para pengusaha harus diundang untuk menyaksikan secara langsung pembagian tersebut. Selain itu, untuk saling koordinasi terkait CSR, maka para pengusaha di depan Wakil Bupati Kupang menunjuk pimpinan PT. Hutama Mitra Nusantara (HMN), Haji Abdul Rahman sebagai koordinator pengusaha tambang untuk CSR.
Bantuan yang terkumpul melalui koordinator maka selanjutnya akan dimusyawarakan bersama tokoh masyarakat, aparat pemerintah desa, BPD dan KOMPAK untuk dialokasikan sesuai prioritas masyarakat, salah satu contohnya air bersih.
Laporan: Chris Bani