Perjuangkan Visi Misi, Kades Fatuteta Terus Berkaya Walau Penuh Suka dan Duka

Kepala Desa Fatuteta, Obetnego E. Otpah

Amabi-InfoNTT.com,- Pemerintah Desa Fatuteta, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang terus berupaya dengan berbagai inovasi untuk mensejahterakan masyarakatnya dengan dana desa sesuai dengan nawa cita ketiga dari presiden Jokowi Widodo yakni membangun Indonesia dari pinggiran.

Kepala Desa Fatuteta, Obetnego E. Otpah ketika diwawancarai media ini, Sabtu (05/09/2020) menuturkan, sejak masa kepemimpinannya tahun 2017 hingga saat ini, dirinya berusah bekerja secara maksimal, walaupun sempat vakum 7 bulan di tahun 2019 karena harus berurusan dengan rana hukum terkait masalah tanah di wilayahnya, namun semangat untuk terus berkarya bagi kampungnya tidak pernah luntur.

Bacaan Lainnya
Pelaksana Tugas Sekretaris Desa Fatuteta, Otnial Amheka

“Saya jatuh bukan berarti tidak bisa bangkit. Salagi masih ada kepercayaan yang diemban, saya akan terus membangun Desa Fatuteta sesuai dengan visi dan misi ketika mencalonkan diri sebagai kades, dengan memegang prinsip akan terus meningkatkan pembangunan fisik dan non fisik pada semua bidang di Desa Fatuteta,” ujar Obetnego.

Di masa kepimpinannya, khusus di tahun 2017, ada beberapa pembangunan yang sudah terealisasi baik fisik maupun pemberdayaa, di antaranya sumur gali 2 unit, embung mini 1 unit, gedung BUMDes, serta pemberdayaan pengadaan ternak sapi 24 ekor. Pada tahun 2018 ada program yang berhasil terealisi yakni kroswil 4 unit, sumur gali 2 unit, irigasi 1 unit dan ditambah lagi pemberdayaan ternak sapi 24 ekor. Sedangkan untuk tahun 2019 ada embung mini 1 unit, normalisasi kali, sumur gali 2 unit dan pemberdayaan sumur bor 1 unit.

Kantor BUMDes Fatuteta yang berdiri sejak tahun 2017

Obet secara tegas menjelaskan bahwa, dari semua pembangunan fisik maupun pemberdayaan di masa kepemimpinannya dikelola secara transparan dan masyarakat juga ikut terlibat untuk mengelola semua kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan dana desa. “Kami di Desa Fatuteta untuk padat karya tunai murni libatkan masyarakat, sehingga dana desa ini hanya berputar di desa dengan tujuan untuk memberdayakan warga sendiri,” ungkapnya.

Sebagai Kepala Desa Fatuteta, dirinya sangat berterimakasih kepada pemerintah pusat, karena dengan adanya dana desa ini masyarakat di Desa Fatuteta perlahan-lahan ada kemajuan baik itu infrastruktur maupun sumber daya manusianya.

Obetnego jug berharap kepada masyarakatnya yang menerima bantuan dari pemerintah baik itu BLT, BST dan lain sebagainya agar jadikanlah sebagai acuan untuk mempertahankan hidup “Bantuan dari pemerintah itu hanya mendoktrin kita supaya lebih bersemangat, asupan semangat dari pemerintah juga jangan kita jadikan semua itu untuk terus bergantung dari pemerintah,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Direksi Bumdes Fatuteta, Sevian Bonat yang ditemui terpisah menjelaskan bahwa pengelolaan BUMDes Fatuteta sejak berdiri tahun 2017 hingga sekarang ada tiga jenis usaha di dalamnya, yakni simpan pinjam, warung serba jadi, dan jasa sewa alat pertanian.

Ketua Direksi Bumdes Fatuteta, Sevian Bonat

Lanjutnya, semua jenis usaha tersebut berjalan baik dan sudah mendapat keuntungan sebanyak 24 juta rupiah dalam kurun waktu 3 tahun. Ini salah satu pendorong semangat BUMDes akan terus berkarya demi kemandirian desa di masa yang akan datang.

Dengan adanya laba ini, Sevian menegaskan tentang pentingnya BUMDes bagi perkembangan dan kemajuan desa serta dampak yang akan diberikan kepada peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat.  BUMDes hadir dan menjadi wadah serta solusi. Tidak berlebihan jika, desa harus terus dan kiranya wajib memikirkan dengan serius keberadaan BUMDes.

“Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin menghidupkan sistem ekonomi desa lewar BUMDes. Semoga apa yang kami kerjakan ini bisa menjadi jalan tersendiri bagi kemandirian Desa Fatuteta kedepannya,” pungkasnya.

Laporan: Jimi Kapitan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *