Ketua Komite Bersama Kepsek dan Siswa SDN Mnesat Anen Ungkap Kinerja Buruk Sang Guru Farens Nomleni

Ketua Komite SDN Mnesat Anen, Nedi Kase

Polen-InfoNTT.com,- Komite dan orang tua siswa SD Negeri Mnesat Anen di Desa Laob, kecamatan Polen, Kabupaten TTS sangat sesalkan kelakuan mantan kepala sekolah Farens Nomleni yang kabinet kerja tidak sesuai tugasnya.

Ketua Komite SD Negeri Mnesat Anen, Nedi Kase mewakili orang tua siswa kepada wartawan,  Rabu (23/09/2020) mengatakan, dirinya sebagai komite sangat sesalkan mantan kepala sekolah atau sekarang sudah menjadi guru biasa punya kabinet kerja tidak betul bahkan di massa jabatan sebagai kepsek kinerjanya tidak jelas.

Bacaan Lainnya

Menurut Nedi, pada tahun ajaran 2019/2020 siswa kelas IV 100 persen tidak naik kelas, jadi pada tahun ajaran tersebut kelas V kosong. Farens Nomleni yang juga sebagai wali kelas IV dinilai tidak punya ide untuk pengembangan kecerdasan siswa.

”Anak kami mau diapakan kalau proses mengajarnya tidak jelas begni. Alasannya pak Nomleni tidak kasih soal ujian semester kepada siswa sehingga seluruh siswa kelas IV tidak dinaikan itu apa,” ujar Nedi.

Dirinya juga mengungkapkan bahwa, disamping sebagai guru, Farens Nomleni juga diduga ikut serta mengurus dana stunting di Desa Laob. Seharusnya tugas guru mengurus kepentingan siswa agar generasi penerus di desa ini mampu bersaing dengan generasi dari desa lain.

Sedangkan Kepala sekolah SDN Mnesat Anen, Kaciani Tunliu, S.pd ketika dikomfirmasi pun mengakui hal yang sama, di mana selama masa pandemi covid-19 Farens Nomleni tidak melakukan tugas dengan benar sesuai kewajiban, seperti mengajar di rumah siswa atau memberikan tugas kepada siswa, bahkan pengawas sudah turun ke sekolah dan membuat pernyataan, tetapi yang bersangkutan tidak pernah taati pernyataan tersebut.

“Minggu lalu pengawas dari dinas turun lagi lalu suru pak Nomleni buat pernyataan lagi. Pernyataan sudah terlalu banyak yang dibuat, tapi buat habis juga beliau tidak taat peraturan itu,” ujar Kepsek.

Sedangkan ada juga pengakuan murid kelas 4 bahwa Farens Nomleni pernah masuk mengajar menyuruh siswa menulis “TUNTASKAN TUGASMU HINGGA AKHIR”. Kalimat ini diminta Farens Nomleni ditulis sebanyak 3 lembar kertas secara berulang-ulang.

“Kami juga diminta pak Nomleni untuk tulis kalimat “DENGARKAN KEBENARAN DARI DALAM HATIMU”. Kalimat ini ditulis berulang-ulang, kadang satu lembar kertas, ada juga yang dua lembar. Masih banyak kata yang kami tulis. Setelah itu dikumpulkan dan pak Nomleni kasih kami nilai,@ ungkap siswa yang enggan namanya disebutkan.

Laporan: Welem Leba 

Pos terkait