Invisible Power, Daya Gedor yang tak Kasat Mata

Invisible Power, Daya Gedor yang tak Kasat Mata

Apakah anda sedang menikmati hidup hari ini? Jawabannya, ya! Tentu saja sedang menikmatinya sehingga dapat membaca tulisan ini dan dapat melakukan berbagai kegiatan yang memungkinkan ada kehidupan. Sekalipun rasanya pada hari-hari ini kehidupan ini sedang mengalami ancaman.

Ancaman?

Ya!

Ada kepanikan di berbagai belahan dunia ini. Kota-kota sedang berada dalam situasi “kematian”. Penduduk kota-kota mengikuti petunjuk dan perintah penguasa kota untuk meredam dan merendam diri di dalam rumah masing-masing. Bila berkeinginan melakukan kontak dengan orang lain di luar rumah, lakukan itu dengan pendekatan dalam jaringan.

Pendekatan dalam jaringan?

Ya, lakukan tugas-tugas anda dengan pendekatan dalam jaringan online networking approach. Sesuatu yang tak kasat mata. Nah, sesuatu yang tak kasat mata itulah yang menyebabkan orang dapat berkomunikaasi. Padahal, banyak hal di sekitar kehidupan makhluk hidup yang menjadi daya dukung kehidupan berbagai makhluk hidup dan sekaligus juga pada sisi sebelahnya ada hal-hal yang tak kasat mata (invisibilia virtute).

Semua yang tak kasat mata itu pengaruhnya amat sangat besar, yang oleh karenanya makhluk hidup dapat bertahan hidup atau sebaliknya justru merasa terancam maut.

Jika anda pada saat ini masih dapat menikmati hidup, itu terjadi oleh karena anda sedang bernafas. Siapakah yang dapat melihat nafas secara kasat mata? Tidak ada, bukan? Orang dapat berkata bahwa dengan O2 makhluk hidup dapat tertolong untuk menjalani kehidupan selanjutnya bila tertolong. Tapi, bagaimana melihat O2. Orang mendefinisikannya, tanpa melihat modelnya, wujudnya seperti sesuatu apa.

Oh… jadi nafas ini sesuatu yang tidak nyata, tidak kasat mata (invisibilia virtute).

Kita baru menyebutkan satu jenis barang yang tak kasat mata sebagai yang memberi pengaruh pada kehidupan. Makhluk hidup manapun pastilah bernafas. Orang dapat meneliti dan akhirnya mengetahui bahwa binatang dan tumbuh-tumbuhan pun sedang bernafas, maka bertumbuh dan berkembanglah mereka.

Apakah nafas itu satu-satunya hal yang memberi dampak besar pada kehidupan? Tentu saja bukan satu-satunya. Tetapi, bagaimana bila orang tidak lagi bernafas? Bagaimana kalau binatang dan tumbuhan tidak bernafas? Jawabannya, mati.

 

Ada hal lain yang tidak kasat mata tetapi memberi dampak pada kehidupan? Ada. Bakteri dan virus penyebar penyakit.

Wao…

Keduanya masuk dalam golongan makhluk hidup pula, dan terkategori sebagai mikroorganisme. Mikro ~ kecil atau bahkan amat kecil, sehingga tak terlihat oleh mata yang saya sebutkan tadi sebagai tak kasat mata atau invisibilia virtute.

Ketika suatu bakteri menyebabkan penyakit, orang mencari penangkalnya. Demikian pula ketika suatu virus menyebabkan penyakit. Virus menjadi amat sangat ditakuti zaman ini. Virus computer dapat diciptakan untuk menghancurkan kerja-kerja yang menggunakan pendekatan networking.  Lalu, penciptanya menyebarkannya sehingga menghancurkan berbagai aplikasi yang berisi data-data dan informasi yang disimpan di dalam perangkat keras dari suatu computer.

Nah, tengoklah sejarah kehidupan dan peradaban manusia. Berbagai jenis virus berpotensi menyebar penyakit mematikan telah menjadi penyebab upaya manusia untuk menemukan vaksin penangkalnya. Sebahagian berhasil ditemukan sehingga dapat diinjeksikan ke dalam tubuh manusia agar ada imunitas, kekebalan terhadap jenis penyakit.

 

Kini, covid-19 menyebar di berbagai belahan dunia. Lockdown terjadi di kota-kota. Kebijakan itu diharapkan dapat memutus persebaran covid-19 yang telah merenggut puluhan ribu orang di kota asalnya, Wuhan-Cina. Covid-19 mengguncang dunia. Ia tidak kasat mata alias invisibilia virtute.

Sesuatu yang invisibilia virtute telah menebar kepanikan, kecemasan, kegalauan bahkan pada mereka yang merasa imunitas tubuhnya teramat kuat sekalipun terpaksa harus mengikuti kebijakan lockdown demi menghindari ancaman kematian.

Mari membayangkan sesuatu yang invisibilia virtute itu betapa ia mengandung daya, power yang besar bagai gempa berskala teramat besar sehingga menelan korban yang mencengangkan jumlahnya.

Mari menjadi bijaksana pada alam. Hiduplah sebagai makhluk hidup yang diciptakan sempurna dengan akal dan budi. Makhluk manusia yang sempurna itu dapat menimbang tentang kebaikan dan keburukan. Pada makhluk manusia terdapat pilihan-pilihan untuk hidup (choice for life).

Anda memilih yang mana? Bijaksana terhadap alam atau memperlakukan alam sebagai exploiter?

Apakah anda merasa bahwa anda sedang hidup pula di dalam iman? Imanmu memiliki kekuatan, power besar untuk menghadapi berbagai hal yang juga tidak kasat mata. Imanmu satu kekuatan yang invisibilia virtute, tetapi dapat menjadi penangkal dan pemberi hidup, bahkan hidup bersama Tuhan, Tuhan yang invisibilitia virtute, kecuali Dia sendiri mau menunjukkan diri-Nya pada manusia yang mengimani-Nya.

 

Heronimus Bani
Koro’oto, 19 Maret 2020

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *