Fatumolo-InfoNTT.com,- Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat disela-sela padatnya kegiatan namun menyempatkan waktu untuk memberi penghormatan terakhir sekaligus mengikuti pemakaman sang legenda atau atlet atletik asal TTS almarhum Eduardus Nabunome, Jumat (16/10/2020) di Desa Kaeneno, Kecamatan Fatumolo, Kabupaten TTS.
Dalam penghormatan tersebut, Victor Bungtilu Laiskodat menyampaikan bahwa saat ini sejarah dalam hidupnya adalah meninggalnya almarhum Eduardus sebagai manusia dan sahabat rakyat NTT. Tentu semua merasa kehilangan sang legenda terbaik NTT. Semua wajib berdoa dan apa yang menjadi beban hidup sekarang menjadi tanggungan semua yang masih hidup.
“Begitu saya mendengar sang legenda Eduardus Nabunome asal TTS telah dipanggil pulang oleh Yang Maha Kuasa, saya jadwalkan akan menghadiri acara pemakaman sekaligus juga ikut memberi penghormatan terakhir untuk almarhum. Saya sebagai gubernur sangat mengharapkan anak anaknya dapat menyelesaikan pendidikan, nantinya kita mendukung dan memberi bantuan agar anak anak dapat menyelesaikan pendidikan mereka dan menuju ke pendidikan lebih tinggi,” ungkap Viktor.
Lanjut politisi Nasdem ini, tentu prestasi prestasi seperti almarhum dapatkan di masa hidupnya tidak semua orang NTT bisa lakukan. Diharapkan ke depan ada yang lahir seperti almarhum, dan ini butuh waktu yang cukup lama untuk mendapat orang yang mampu berpretasi seperti almarhum Eduard.
“Saya sangat berterimakasih kepada almarhum, beliau telah mempersembahkan hidupnya untuk penghormatan bukan saja keluarga tetapi TTS, bahkan NTT hingga ke Nasional dan Internasional. Kami selalu mengenang semasa hidupnya yang dilakukan di Indonesia tanah air tercinta ini,” ujar Gubernur.
Selanjutnya ungkapan hati keluarga yang diwakili oleh saudara kandung almarhum Minggus Liem. Dirinya berterimakasih kepada Pemda TTS, Pemprov NTT, yang sudah rela berkorban mengurus jenazah hingga tiba di kampung halamannya.
Menurutnya, kerinduan keluarga besar Nabunome sangat mengharapkan bantuan pemerintah baik di tingkat kabupaten dan tingkat provinsi agar dapat membantu keluarga untuk mengurus kepulangan istri dan keenam anak almarhum balik ke Jakarta.
“Kami minta bantuan pak gubernur kalau bisa membuat satu pondok di kampung ini tujuannya agar ke depannya istri dan anak-nak pulang ke kampung untuk melihat makam suami atau ayah mereka boleh nginap. Itu adalah harapan kami keluarga,” pinta Minggus.
Laporan: Welem Leba
