Kota Kupang-InfoNTT.com,- Kian memanas a kekisruhan akibat adanya perdebatan terkait pembentukan PW-MOI (Persatuan Wartawan-MOI) di tubuh kepegurusan DPP MOI. Pasalnya tujuan dibentuknya PW-MOI sendiri baik adanya, karena demi mewadahi seluruh wartawan yang tergabung dalam Perhimpunan Media Online Indonesia (MOI).
Hal ini pun mengundang reaksi keras dari Ketua DPW MOI NTT Herry F. F. Battileo,SH.,MH, yang menilai Munaslub tersebut merupakan wacana sesat sekelompok orang dalam konferensi persnya di hadapan puluhan media, Sabtu (31/10/2020) malam.
Didampingi Wakil Ketua I Rusydi Maga, dirinya mengatakan bahwa MOI sebagai wadah pengusaha dari perusahaan-perusahaan media online sudah sewajarnya memiliki wadah untuk menampung para wartawannya.
“MOI ini bukan sekedar organisasi untuk kita ngumpul-ngumpul saja, camkan itu. Perlu diingat bahwa bukan saja Media yang MOI miliki saat ini, tetapi juga wartawan-wartawan yang ada di dalamnya. Sudah seharusnya mereka diwadahi, sehingga tidak perlu lagi mencari organisasi profesi di luar MOI. Lalu apa yang salah jika didirikan wadah bagi mereka ini,” ujar Herry.
Dirinya menilai bahwa pembentukan wadah profesi MOI justru sangat menguntungkan karena akan menyatukan perusahaan-perusahan media tersebut dengan seluruh wartawannya dalam satu Visi dan Misi demi membesarkan MOI di Indonesia. Namun tentu juga sangat merugikan bagi segelintir orang yang saat ini tengah melakukan upaya untuk penolakan tersebut.
“Bagi mereka yang menolak tentu pasti merasa sangat dirugikan karena selama ini mereka juga merupakan pengurus pada organisasi-organisasi profesi di luar MOI, sehingga mereka ini kesannya seperti tidak merestui kita memiliki wadah sendiri karena organisasi yang mereka pimpin itu secara otomatis akan kehilangan banyak anggotanya. Ini sudah jelas karena wartawan MOI hanya akan tergabung dalam wadah yang disiapkan oleh MOI saja. Saya tegaskan, wacana Munaslub merupakan wacana sesat yang dirancang demi merusak keutuhan MOI saja.m,” tandas Herry.
Dirinya mencontohkan, DPW MOI NTT kini telah ada 543 media. Jika satu media saja memiliki 3 orang wartawan maka totalnya sebanyak 1.629 orang wartawan, namun belum ada wadah sendiri yang sesuai dengan Visi dan Misi MOI. Anggota MOI harus dikaderisasi sendiri dan harus mampu membentuk anggota dengan memberikan pembekalan sehingga memiliki ketrampilan dan kemampuan.
”Tidak salah jika kita juga menyiapkan wadah profesi untuk mereka berkumpul dan belajar organisasi yang baik, sebagai bagian dari kaderisasi pemimpin MOI di masa mendatang,”pungkas Herry Battileo. (Tim)