Soe-InfoNTT.com,- Pansus LKPj DPRD TTS kembali lakukan Uji Petik Lapangan ke Dinas Sosial Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Selasa (23/06/2020) dengan 2 agenda yakni, diskusi terkait sejumlah bantuan yang bermasalah serta pantauan langsung ke gudang barang milik Dinsos.
Niat baik Tim Pansus untukyang diawali niat baik Pansus LKPJ tapi malah menuai kekecewaan. Ketidakhadiran Kabid Dinas Sosial (Dinsos) untuk menjelaskan berbagai permasalahan yang terjadi terkait semua program bantuan adalah awal kekecewaan.
Dalam kunjungan tersebut, tim Pansus LKPJ dipimpin langsung Wakil II DPRD Yusuf Soru bersama Ketua Pansus Marthen Tualaka, Wakil Ketua Uksam Selan dan beberapa Anggota Pansus lainnya.
Pantauan media di lokasi, tim pansus menemukan sejumlah barang di gudang milik Dinsos yang sudah dianggarkan dan dibelanjakan semenjak tahun 2019 namun sampai saat ini belum disalurkan ke kelompok karang taruna. Barang-barang tersebut seperti, mesin press batako, Kompresor, Generator, alat Tambal ban, mesin Las, dan Kursi, yang mana hingga saat ini masih tersimpan rapi di gudang milik Dinsos.
Kepala Dinas Sosial, Nikson Nomleni Kepada awak media menjelaskan, semua barang yang dibelanjakan adalah hasil usulan dari kelompok karang taruna dalam hal ini desa melalui musrembang, yang kemudian anggarannya di siapkan Pemda serta disetujui di DPRD.
Namun usai pengadaan barang, Dinas Sosial TTS kembali melakukan verifikasi dan menemui sejumlah proposal yang belum layak untuk dilayani sehingga sampai saat ini barang masih di gudang.
“Jadi barang-barang ini kita akan serahkan pada tahun 2020 ini, tapi sementara masih verifikasi proposal-proposal yang masuk. Jadi kalau sudah selesai nanti kita akan laporkan. Kecuali tahun 2021 dan barang masih ada baru perlu dipertanyakan,” ujar Nomleni.
Sedangkan Pansus LKPJ sendiri menilai bahwa proses perencanaan yang salah adalah penyebab sejumlah barang yang hampir karat tersimpan di gudang.
Ketua Pansus, Marthen Tualaka berharap Dinsos segera merealisasi barang-barang tersebut ke masyarakat. Bagaimanapun teknisnya, silahkan lakukan untuk segera salurkan barang-barang yang masih tersimpan di gudang kepada para kelompok karang taruna.
“Jangan sampai barang yang sudah dibelanjakan dengan anggaran cukup besar menjadi rongsokan di gudang,” tegas Marthen.
Sedangkan Wakil Ketua Pansus, Uksam Selan menilai Dinsos TTS kurang profesional dalam bekerja. Sebagai mitra kerja, DPRD hadir di Dinsos untuk mengetahui masalah-masalah yang ada agar Dinsos tidak menjadi bulan-bulanan publik.
”Kalau sampai kita datang lalu para Kabid tidak mau hadir, mau bagaimana lagi. Sedangkan terkait sejumlah barang yang sampai sekarang masih ada di gudang SPJ nya sudah 100 persen tapi barangnya belum realisasi. Ini persoalan serius,” jelas Uksam.
Dirinya meminta Dinas Sosial TTS agar bekerja untuk daerah ini dengan baik, karena sudah semestinya pejabat daerah sebagai mesin penggerak yang bekerja secara profesional dan sportif.
Laporan: Welem Leba