Soe-InfoNTT.com,- Beberapa tahun belakangan, sejumlah kasus krisis air bersih mencuat sebagai isu krusial di beberapa daerah di NTT. Pasokan air bersih sesungguhnya sangat terbatas sementara kebutuhan manusia terhadap air begitu tinggi.
Merujuk pada persoalan di atas, maka terobosan baru pun dilakukan oleh Apris Fuah Kepala Desa Boentuka, Kecamatan Batuputih, Kabupaten TTS. Di mana selama ini semua alat yang dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Desa Boentuka mubasir, tahun 2018 kemarin baru pemerintah desa bekerjasama dengan wadah air timor yang pakai sistem meteran agar ada anggaran untuk pengelola.
Menurut Apris, di Desa Boentuka sendiri sungai hidup sepanjang musim, persoalannya untuk kebutuhan air bersih masih kurang kususnya di musim kemarau. Desa Boentuka sendiri pernah ada bantuan dari Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) tahun 2011 dan 2012, akan tetapi mubasir karena pengelolanya tidak ada.
Lanjutnya, di tahun 2019 ini akan dibuat reservoar dan sambungan pipa, sedangkn untuk biaya pemasangannya masyarakat swadaya dengan uang 500 ribu setiap KK. Hal ini harus dilakukan demi mencukupkan kebutuhan air bersih bagi masyarakat Desa Boentuka untuk jangka waktu panjang.
Kesimpulan Terkait Persoalan di Atas
Selain manusia yang tinggal di daerah dengan ketersediaan air yang kurang, kualitas air yang kurang baik menyebabkan mereka yang tinggal dekat badan air juga mengalami kesulitan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang baik.
Perhatian Kepala Desa Boentuka sendiri terkait kebutuhan air bersih merupakan terobosan gemilang, di mana salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan pengentasan kemiskinan adalah air bersih. Kondisi prasarana dan sarana air minum memberikan pengaruh besar pada kesehatan dan lingkungan yang memiliki dampak lanjutan terhadap tingkat perekonomian keluarga.
Kebutuhan akan air bersih merupakan suatu kebutuhan yang penting bagi masyarakat. Jumlah penduduk yang semakin meningkat berbanding lurus dengan kebutuhan masyarakat akan air bersih.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari aspek kuantitas dan kualitas, artinya volume serta kualitas air yang disalurkan kepada masyarakat harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Aktifitas masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan memerlukan air bersih sehingga kualitas air bersih menjadi suatu tuntutan masyarakat saat ini.
Selain membangun infrastruktur berskala masif, pemerintah juga seharusnya fokus pada persoalan pembangunan infrastruktur dasar bagi masyarakat miskin perkotaan, misalnya penyediaan air minum, sanitasi, pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) dan penataan kawasan kumuh.
Kita harus akui bahwa air merupakan kebutuhan dasar manusia. Sudah menjadi anggapan umum di mana kita menemukan air, maka di sana ada harapan akan kehidupan.
Laporan: Roky Tlonaen (Pimpinan Redaksi INFO NTT)
keren pak lurah,,proud of you