Kisah Andi Rawa dalam Tugas Sebagai Abdi Negera

Kupang-InfoNTT.com-, Nama Andi Rawa Anding,S.Pd mungkin tidak banyak dikenal. Maklum Beliau bukanlah tokoh, artis, olahragawan, atau figur terkenal lainnya. Adas hanya seorang guru yang telah mengabdi 40 tahun 3 bulan di Negeri ini.

Andi merupakan sosok guru yang mencintai dunia pendidikan. Terbukti dengan berbagai hal yang dilakukan dalam dunia pendidikan sejak tahun 1979, usai menyelesaikan studi di SPG N Kupang, dirinya ditetapkan melalui SK pemerintah tertanggal 01 september 1979 di Kalimantan Barat dengan golongan 2A sekaligus sebagai kepala sekolah.

Bacaan Lainnya

Selama 10 tahun mengabdi di Kalimantan hingga tahun 1989, dirinya dipindahkan dari kalimantan Barat kembali ke propinsi NTT, Kabupaten Kupang dengan lokasi penempatan SD Inpres Kaniti sampai tahun 1998.

Pada tahun 1998 dirinya dipindah tugaskan dari SD Inpres Kaniti  ke SD OelBubuk dan sempat menjabat kepala sekolah pada tahun 2000 sampai 2003.

Pada tahun 2003  Andi dipindahkan lagi ke SD GMIT Bokong dan menjabat kepala sekolah selama 2 tahun.

    

Dari SD GMIT Bokong Andi dipindahkan ke SD Oelpuah sebagai kepala sekolah sejak tahun 2006 sampai 2011.

Setelah menyelesaikan tugas di SD Oelpuah, dirinya dipindahkan ke SD INPRES Puan sebagai guru kelas.

Di sela-sela tugas dan pengabdian, pemerintah mewajibkan untuk meningkatkan  kualitas pendidik dan melanjutkan ke jenjang S1 dan memperoleh gelar sarjana pada tahun 2007. “Kami wajib berstatus Sarjan, demi peningkatan kualitas pendidikan,” tutur Andi.

Dalam melaksanakan tugas sebagai seorang guru, Andi sempat menghadirkan sebuah ide cemerlang bagi masa depan generasi muda di Bokong yakni berusaha mendekatkan pendidikan sekolah menengah bagi pada siswa. Mendapat sambutan baik dari masyarakat serta dukungan yang positif maka dibangun SMP Satap Puan dan SMK Negeri Taebenu. “Semua itu karena dukungan dan kerja sama dari semua masyarakat,” jelas Andi mengakhiri kisah berdirinya dua sekolah menengah tersebut.

Menjelang masa akhir tugas sebagai seorang guru beliau mengakhir masa tugasnya pada SDGMIT Bokong pada tanggal 11 -09-2019. Beliau meletakkan tugasnya karena masa purnabakti.

Andi mengakhiri masa tugasnya di SD GMIT Bokong pada tanggal 11/09/2019. Meski begitu, selama massa pengabdian telah menggoreskan berbagai kenangan baik suka maupun duka. “Banyak sekali kenangan, apalagi soal keterlambatan gaji,” kata Andi sambil tersenyum tipis.

Sabtu, (21/09/2019) di SD GMIT Bokong bersama masyarakat serta orang tua murid, telah diadakan ibadah syukur sekaligus temu pisah dengan orang tua dan guru-guru sekecamatan Taebenu. Dengan begitu, dirinya resmi meletakkan tanggung jawab sebagai seorang guru oleh karena masa akhir batas pensiun sebagai abdi Negara.

Temu pisah tersebut menjadi momen dimana Andi menyerahkan SK pensiun serta Akte Pelepasan Tanah untuk pembangunan SMP SATAP PUAN kepada Kepala Sekolah SD GMIT Bokong, dan Akte Pelepasan Tanah untuk pembangunan  SMK N 1 Taebenu kepada Kepala Sekolah SMK N 1 Taebenu.

Mengakhiri masa pengabdian, dirinya berpesan kepada para tenaga pendidik yang saat ini masih mengabdikan diri kepada Negeri tercinta dalam bidang pendidikan untuk terus bersemangat dan pantang menyerah demi perubahan yang baik bagi Negeri ini. “Jadi guru itu tidak mudah, kita diuji dalam segala hal. Apalagi soal kesabaran,” pungkas Andi.

Laporan: Sigit Seran

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *