Kupang-InfoNTT.com,- Saat ini, linimasa di sosial media baik Facebook, Twitter, maupun WA Group viral video kajian agama Ustad Abdul Somad yang diduga menista agama Kristen. Saking viralnya, kajian agama Ustad Somad telah menjadi kecaman keras dari umat kristiani, bahkan sudah ada laporan ke Polda NTT terkait ujaran tersebut.
Ketua Sinode GMIT (Gereja Masehi Injili di Timor) Pendeta Dr. Mery Kolimon pun angkat bicara. Kepada media ini melalui pesan WhatsApp, Sabtu (17/8/2019), dirinya mengencam keras Ustad Somad terhadap ujaran kebencian terhadap lambang sakral (Salib Yesus) umat Kristiani tersebut.
“Kita mengecam apa yg dilakukan oleh Ustad itu. Ceramah agama dalam konteks keragaman di Indonesia tidak boleh dengan menjelekkan agama lain, apalagi menghina simbol2 dan inti ajaran agama lain. Para pemimpin agama di Indonesia mesti memiliki kecerdasan sosial dalam rumah Indonesia yang majemuk,”ungkap pendeta Mery.
Ketua Sinode GMIT ini juga meminta kepada penegak hukum untuk bertindak tegas kepada siapapun yang memprovokasi sikap saling membenci antaragama di Indonesia.
“Kami menghimbau kepada umat Kristiani di Indonesia, khususnya di NTT untuk tidak terprovokasi oleh apa yang dikatakan oleh Si Somad. Kita menahan diri untuk teragitasi oleh ujarannya. Kita percayakan proses. hukum kepada yang berwajib,” ujarnya.
Menurut Mery, Salib dalam iman Kristen adalah lambang solidaritas Allah dengan manusia yang berdosa. Di Salib, Tuhan Yesus Kristus mengajarkan untuk mengampuni mereka yang tidak tahu apa yang diperbuatnya.
Pendeta Mery juga mengajak umat percaya untuk berdoa bagi kerukunan dan solidaritas anak-anak bangsa, terutama saat merayakan kemerdekaan bangsa hari ini. “Bangsa ini adalah pemberian Allah yang agung. Mari kita jaga dan rawat bersama rumah besar keragaman ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui bersama bahwa kasus ini bermula ketika ada video ceramah Ustad Abdul Somad yang mengatakan penyebab penanya menggigil ketika melihat salib, karena di salub itu ada jin kafir.
Video ini pun vital di semua jejaring sosial, hingga membuat umat Kristiani di seluruh Indonesia mengecam keras ceramah Ustad Somad. Puncaknya hingga Brigade Meo melaporkan ujaran kebencian Ustad ini ke Polda NTT, Sabtu 17 Agustus 2019 siang.
Laporan: Chris Bani