Kupang-InfoNTT.com,- Air Mata Masyarakat Amfoang tidak pernah berhenti menetes ketika melihat kondisi infrastruktur jalan dan jembatan yang dilaluinya ketika musim hujan tiba. Kondisi yang memprihatinkan ini terus berulang tahun setiap tahunnya.
Joni Kuanine kepada media ini, Senin (25/11/2019) malam mengungkapkan kepedihan hatinya ketika harus melewati tantangan yang begitu luar biasa ketika melewati salah satu jembatan yang sangat darurat di wilayah Amfoang Barat Laut yakni jembatan Termanu
Pria asal desa Saukibe, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang ini mengatakan bahwa jembatan dengan panjang kurang lebih 200 meter tersebut saat ini sudah sangat memprihatinkan. Jika tidak segera disikapi pemerintah maka akses jalan bagi masyarakat Amfoang yang ada di sekitar wilayah jembata tersebut akan terputus.
“Jembatan Talmanu ini menghubungkan akses jalan dari Kupang ke Oekusi, dan saat ini dalam kondisi rusak parah alias rusak berat. Selain itu juga, jembatan ini merupakan titik batas antara wilayah Fatuleu (Barat) dan Amfoang, di mana 4 kecamatan yang mendiami di seberang jembatan agak kesulitan terkait akses jika musim hujan tiba,” ujar Joni.
Sebagai putra Amfoang dirinya mengharapkan agar pemerintah Provinsi NTT segera menindķlanjuti kondisi jembatan ini agar akses masyarakat Oekusi, Amfoang dan Kupang bisa terhubung dengan baik.
“Selain kemiringan pada fisik jembatan, papan yang ada juga sudah pada patah dan berlubang. Harapan kami warga Amfoang, kiranya bisa secepat di perbaiki, karena jika tidak maka akses terputus dan musim hujan ini masyarakat utama pengguna jembatan ini akan terisolasi,” jelas Joni.
Laporan: Chris Bani