Lelogama,-infontt.com.-Melalui pesan WhatsApp pada Grup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, Jumat (25/11/22) seorang guru mengabarkan bahwa Jembatan Binafun putus. Ia melanjutkan pesan kepada para Pengawas Pembina Dikdas yang akan ke sekolah, agar menunda kedatangan berhubung jembatan putus menyebabkan kelumpuhan.
Kru infontt segera menghubungi guru yang bersangkutan untuk mengklarifikasi hal ini. Guru tersebut menyatakan kebenaran pesan yang disampaikannya itu. Ia menambahkan bahwa dengan putusnya jembatan maka masyarakat akan mengalami kesulitan pada pelayan kesehatan, bila ada pasien yang akan dirujuk ke Puskesmas Lelogama; bila ada kepentingan yang lebih besar masyarakat akan kesulitan. Salah satunya yakni, kelangkaan minyak tanah. Saat guru tersebut mengklarifikasi, ia bersama masyarakat sedang mengantri minyak tanah.
Masyarakat mengantri kebutuhan yang satu ini dengan mendapatkan jumlah amat terbatas sehingga diharapkan mereka menghemat dan mengganti bahan bakar minyak tanah dengan kayu bakar. Padahal, pada musim penghujan, kayu bakar basah dan masyarakat pun kesulitan mendapatkan secara mudah.
Ada harapan dari masyarakat di sana yang tersirat dari pesan guru tersebut, kiranya ada penanangan secara lebih cepat walau pun jembatan itu mungkin bersifat darurat agar kendaraan dapat melintas. Bila ke arah Timor Tengah Selatan pun tidak dapat dilewat karena jembatan Binafun menghubungkan jalan menuju ke sana.
Laporan: Roni Bani, Foto: Arnald Olla