Kupang-InfoNTT.com,- Tahun 2020 semakin dekat, aroma pertarungan politik di beberapa daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan melangsungkan Pilkada semakin tercium dengan jelas aromanya. Kaum muda atau generasi millenial, pun akan ikut meramaikan, dan ada juga yang akan terlibat langsung mencalonkan diri sebagai calon pemimpin di daerahnya masing-masing.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu putra Kabupaten Sabu Raijua, di mana dirinya pun hangat diisukan akan ikut meramaikan pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Dialah Jefrison Hariyanto Fernando, seorang ASN yang ingin mengabdi kepada daerah khususnya kampung tercinta Kabupaten Sabu Raijua.
Kepada media ini, Sabtu (29/6/2019), dirinya mengaku mempunyai alasan kenapa harus ikut bertarung dalam Pilkada Sabu Raijua 2020.
Jefrison pun tak segan mengatakan adanya dorongan dari beberapa kaum milenial untuk diwakilkan dalam Pilkada nanti. Selain itu, Ia juga terpanggil untuk membangun daerahnya ke arah yang lebih baik, dengan prioritas utama soal peningkatan ekonomi masyarakat lewat sektor pariwisata, pertanian dan peternakan.
“Untuk peningkatan PAD l tentu harus ada pengembangan potensi unggulan di Sabu Raijua seperti garam, rumput laut, dan pohon lontar. Selain tiga potensi ini, untuk meningkatkan pendapatan, pemimpin juga harus menciptakan lapangan kerja untuk menekan tingkat pengangguran di Sabu Raijua,”ungkapnya.
Jefrison juga mengatakan bahwa bidang pariwisata juga perlu digenjot, khususnya tenun ikat Sabu sebagai salah satu penggerak ekonomi kreatif. Ini harus difokuskan, di mana ke depannya perluh dilakukan pendaftaran seluruh motif-motif daerah Sabu agar mendapat hak paten, sehingga bisa mencegah terjadi penjiplakan dari daerah lain dan setiap orang (luar) akan bayar lisensi ke daerah apabila menggunakan motif Sabu.
“Bidang pendidikan, kita akan meningkatkan kesejahteraan guru, sedangkan kesehatan harus ada peningkatan kualitas tenaga medis khususnya dokter spesialis,”ujarnya.
Jefrison selain sebagai ASN, dirinya juga merupakan aktivis lingkungan yang berjuang sebagai Ketua Aliansi Masyarakat Tolak Tambang Mangan di Sabu. Penolakan penambangan mangan di daerah ini sangat serius karena merusak lingkungan, budaya dan generasi di Sabu raijua.
Selain itu, dirinya juga aktif sebagai pegiat wisata dan budaya di Sabu Raijua, pegiat gerakan literasi serta pegiat sosial.
Laporan: Chris Bani