Gereja Tefneno Koro’oto Gelar Lomba Hias Gapura Antar Rayon

Potret salah satu Gapura hasil karya jemaat rayon tiga belas

Kupang-InfoNTT.com-, Menyambut hari ulang tahun Gereja Pniel Tefneno Koro’oto (GPTK) serta ikut berpartisipasi dalam perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, mejelis serta jemaat GPTK melaksanakan lomba hias gapura antar rayon.

Ketua majelis jemaat, Pdt. Papi Achim Chrispinus Zina, S.Th., yang ditemui media ini minggu, (11/8/19) di salah satu lokasi pembuatan gapura. Mengatakan, kegiatan tersebut sekaligus menjadi momen kebersamaan untuk mempererat kerukunan serta rasa sosial dalam berjemaat. “Nilai dasar yang kita ambil adalah kebersamaan, semangat, partisipasi dan kerjasama anggota jemaat,” katanya.

Bacaan Lainnya

Disamping merayakan ulang tahun gereja, kegiatan ini pun dilaksanakan dalam rangka menyongsong kemerdekaan republik Indonesia, sehingga momen tersebut tidak hanya dalam suasana rohani tetapi juga mengandung nilai nasionalis didalamnya. “Dari sini kita tunjukan bahwa gereja bukan hanya menunjukan hal rohani tetapi juga ikut terlibat didalam momen pemerintahan,” jelas Papi

Terkait partisipasi jemaat serta persyaratan dalam perlombaan, Ketua panitia pelaksana, Yamleks Ora mengatakan, keterlibatan jemaat dalam lomba tersebut saat ini berjumlah 12 dari 14 rayon di jemaat pniel dan kemudian dari para pemuda yang bersedia mendirikan satu buah gapura sehingga jumlah keseluruhan menjadi 13 gapura. “Harusnya ada 15 gapura, tapi ada rayon yang tidak terlibat aktif yaitu rayon 07 dan 14,” kata Yamleks.

Sedangkan bahan dasar pembuatan gapura sendiri harus berasal dari bahan lokal seperti bambu, kayu, pelepa pinang, alang-alang, atau apapun dan dikombinasi dengan warna cat yang ditonjolkan seperti gambar burung garuda, symbol salib, motif sehingga dapat terlihat unsur kedaerahan dan nasionalis. “Kriteria yang digunakan dalam pengambilan nilai adalah bahan dasar gapura harus berasal dari bahan local, dan  kreatifitas diutamakan,” jelas Yamkles.

Sebagai imformasi, sesuai keputusan sidang jemaat Pniel Tefneno Koro’oto,  kegiatan tersebut merupakan hasil kreatifitas serta swadaya dari jemaat sendiri tanpa bantuan anggaran dari panitia pelaksana.

(Laporan : M B, Editor : Redaksi)

Pos terkait