Fatuleu-InfoNTT.com,- Pelajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) Naimnasi yang ada di Desa Nonbaun, Kecamatan Fatuleu Tengah, Kabupaten Kupang terpaksa harus berbagi ruang kelas untuk belajar. Hal ini nampak dari pantauan media ini ketika berkunjung ke sekolah, Kamis (28/03/2019) pagi.
Kepala Sekolah Defretis Mnune, S.Pd, kepada media ini mengungkapkan, pada Tahun 2015 lalu gedung sekolahnya diterpa angin kencang yang mengakibatkan atap ruangan belajar terbongkar, beruntungnya siswa sedang istrahat, sehingga dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka.
Dirinya menambahkan, kondisi gedung semakin mengalami kerusakan tambahan dikarenakan belum ada perbaikan sama sekali sejak awal kejadian, di mana sudah ada juga pengajuan laporan pada Tahun 2015 pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang terkait hal ini.
Waktu yang bersamaan, salah satu guru kelas, Michael Olla mengatakan bahwa dari kejadian yang menimpa gedung belajar tersebut, proses belajar mengajar sangat terganggu, yakni sekolah selalu mempergunakan salah satu ruangan yang harus dibagi dengan pembatas seng menjadi dua ruangan yang sempit agar siswa kelas lain pun bisa belajar.
“Dengan keterbatasan ruangan yang ada, anak-anak dalam mengikuti (KBM), konsentrasi mereka ikut terganggu bahkan kondisi ini tentunya berdampak negatif karena ketika salah satu kelas di ruangan tersebut sedang serius belajar namun siswa di kelas lain yang satu ruangan malah ribut, maka ini yang menjadi masalah,” ungkapnya.
Olla juga menuturkan, dengan kondisi tiga ruang kelas yang dipakai menjalankan KBM tersebut darurat, tapi tidak menurunkan niat para siswa untuk tetap menempuh pendidikan.
“Kita prihatin dengan kondisi seperti ini, kasihan dengan anak-anak, tetapi mau bagaimana lagi harus jalani terus. Kondisi memprihatinkan ini tidak menyurutkan semangat para siswa untuk belajar dengan 1 ruangan yang disekat menjadi 2 ruangan kelas”, Ujarnya Olla.
Dirinya juga berharap kepada pihak Pemerintah Kabupaten Kupang, agar dapat memperhatikan kondisi gedung yang sudah mengalami kerusakan, sehingga kedepan fasilitas KBM di sekolahnya dapat terpenuhi kembali.
“Harapan saya bahwa pemerintah setempat melalui dinas terkait memberikan perhatian serius akan permasalahan yang ada di SDN Neimnasi ini biar anak-anak bisa belajar dengan baik,”harapnya.
Laporan: Jimi Kapitan