Kupang-infontt.com,- Masyarakat Kabupaten Kupang pada umumnya sedang menanti sosok pemimpin yang membawa program terkait pemberdayaan pemuda yang mampu menyelesaikan problem-problem kemiskinan di pedesaan. Hal ini dikarenakan banyaknya pemuda pemudi yang nganggur bahkan tidak bisa berperan aktif dalam pembangunan daerah khususnya desa.
Calon Bupati Kupang yang diusung oleh Partai Gerinda dan PAN, Selvester Banfatin atau biasa disapa Veki Banfatin mengatakan program pemberdayaan pemuda sudah dikaji terkait dananya, dan ditemukan banyak gagasan untuk mengaktifkan peran pemuda di desa.
Bagi Veki, peran pemuda dalam pemberdayaan desa adalah sebagai aktor pembangunan yang memiliki peran untuk pergerakan pembangunan pedesaan, dalam hal ini peran penggerak berarti dengan melakukan mapping potensi desa untuk menyesuaikan program yang tepat akan pembangunan kedepan, serta mendorong pembentukan kelompok kerja dalam masyarakat di berbagai sektor, baik kelompok tani, kelompok muda-mudi, kelompok berbasis kegiatan keagamaan dan lainnya, kelompok kerja dibentuk berdasarkan kerjasama dengan pemerintahan desa dengan azas tujuan menggali potensi dan usulan yang ada dari masing-masing pokja untuk ditindaklanjuti dan akan dipantau langsung oleh tokoh agama setempat.
“Menggerakkan program rutin dan mengelola potensi masyarakat yang berkembang berdasarkan hasil rekomendasi kelompok kerja masing-masing itu sangatlah muda, tergantung pada diri kita mau atau tidak?. Pemimpin harus memiliki peran sebagai “sahabat” warga desa dan pemerintahan desa dalam mengembangkan program yang mensejahterakan rakyat,”ujarnya.
Ia menambahkan pemberdayaan pemuda desa perlu dilakukan pemantapan pada beberapa sektor yakni pemerintahan desa memantau aktif pengelolaan pendanaan agar keberlangsungan tertata dengan rapi dan terlihat akuntabilitas, dan juga pendampingan secara teratur dengan kontrol penuh tokoh agama serta patut diperhatikan yakni pelaksanaan program dijaga secara baik agar pelaksanaan tetap berjalan sesuai dengan terarah seperti yang disepakati bersama untuk keselarasan dalam memecahkan suatu masalah di desa.
“Peran pemuda pada program paket Terkini benar benar akan ditangani secara serius agar pemuda dapat memiliki pengalaman yang mumpuni. Dalam proses nantinya, pemuda akan dibimbing untuk dapat menunjukkan perannya dalam merintis dan atau mengembangkan usaha mandiri dengan melibatkan kelompok kerja yang terorganisir dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi yang ada,”jelas Veki.
Sedangkan Johannis Ottemoesoe, pasangan Wakil Bupati Kupang dari Veki Banfatin menjelaskan air juga sangat penting dalam program ini, karena pemuda juga bisa diarahkan untuk membentuk kelompok petani agar bisa merintis secara mandiri usaha budidaya sayuran, jagung, kedelai atau lainnya untuk dikelola menjadi bahan yang siap dijual. Bisa juga kelompok muda-mudi merintis pengelolaan ternak di desa, atau bahkan memasarkan hasil produk dari pokja yang lainnya dengan manajemen pemasaran yang kreatif.
“Memfasilitasi terlaksananya kegiatan pelatihan-pelatihan, agar tetap ada keberlanjutan kader-kader di setiap sektor, baik petani, nelayan, wirausaha, dan sektor lainnya. Hal ini urgent diperlukan karena ditakutkan desa mengalami miskin regenerasi, kalau petani muda tidak difasilitasi program pelatihan maka regenerasi petani yang akan datang pasti putus,”tegas mantan Dirut PDAM Kabupaten Kupang ini.
Maka dari ketiga peran tersebut, menurut Ottemorsoe dapat di tarik satu konklusi bahwa Secara aplikatif pemuda datang ke pedesaan diharapkan mampu mendongkrak dan menumbuhkan beragam kegiatan produktif terutama di bidang ekonomi, bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan melalui program pemberdayaan pemuda ini. Dan berperan membantu dan mendampingi aktivitas pemerintahan desa seperti, menumbuhkan unit-unit usaha produktif di bidang pertanian, perikanan, industri kecil, kerajinan serta perdagangan yang dilaksanakan oleh pemuda sendiri.
“Inilah yang seharusnya kita pikirkan, pemuda desa harus bangkit dan mampu menangani masalah sosial ekonomi pedesaan. pemberdayaan desa tentu tidak dapat dilakukan dengan suatu kebijakan ekonomi-politik yang seragam, melainkan harus dengan satu kebijakan yang justru mengandalkan kekuatan di desa itu sendiri,”pungkasnya.
Laporan: Chris Bani