Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, mobil-mobil Tronton itu disumbangkan Awang secara cuma-cuma tanpa ada biaya. Hal tersebut sudah merupakan niat dari Awang sebagai ungkapan toleransi dan syukur atas perayaan paskah bagi umat Kristiani yang merayakan.
Demikian yang disampaikan Yoseph Pito Atu selaku Sekretaris komunitas Kawan Awang kepada media ini, Minggu(1/4/).
“Ini bentuk sumbangan dari Pak Awang kepada beberapa gereja yang melakukan permintaan untuk menggunakan mobil untuk memeriahkan pawai Paskah dan perlu dicatat pula bahwa ini disumbangkan secara gratis tanpa dipungut biaya sehingga jangan berpikir bahwa sumbangan ini diberikan karena ada biayanya,” ujar Pito.
Lanjut Pito Atu, pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf kepada beberapa gereja yang juga melakukan permintaan untuk menggunakan tronton namun karena terbatasnya mobil tronton, sehingga tidak terpenuhi.
“Permohonan maaf kami sampaikan karena ada beberapa gereja yang melakukan permintaan namun tidak bisa dibantu karena mobil tronton yang ada terbatas, sehingga tidak dapat kami penuhi, sekali lagi kami sampaikan permohonan maaf,” jelasnya.
Sementara itu Dikatakan Anggota Pembina Kawan Awang, Marthen Lenggu, Seperti yang dikatakan Awang Notoprawiro bahwa ini adalah kegiatan gereja dan juga perayaan paskah bagi umat Kristiani, sebagai daerah yang dikenal dengan kerukunan umat beragama saling menghargai dan membantu itu penting.
Dikatakan Lenggu, Mobil yg di sumbangkan oleh pak awang ke beberapa gereja antara lain, GMIT Kota Kupang, GMIT Nekmese Naioni, GMIT Galed Kelapa Lima, GMIT Imanuel Batukadera, GMIT Pondok Pengharapan Sikuman, GWI Namosain, GMIT Penfui Merturia, Kaum Bapak GMIT, GMIT Kota Nyonya Alak.
Selain itu, Lenggu menjelaskan, bantuan mobil tronton dalam pawai paskah, bukan saja baru tahun ini dilakukan, tetapi tahun-tahun sebelumnya sering diberikan oleh Awang Notoprawiro karena Awang menganggap bahwa pada perayaan paskah ini, semua pihak bisa mengambil intisari, bahwa kebangkitan itu selalu didahului dengan penderitaan.
Karena pawai Paskah ini menampilkan nilai-nilai kebersamaan yang terkandung dalam Alkitab sehingga diharapkan para penonton maupun peserta pawai memetik nilai dari kegiatan keagamaan tersebut. (*Tim)