Amfoang-infontt.com,- Infrastruktur yang berkaitan dengan jalan merupakan salah satu pengeluhan yang sering dan bahkan dijadikan topik utama seruan kesengsaraan masyarakat Amfoang setiap kali musyawarah tingkat desa maupun kecamatan.
Sayangnya pengeluhan itu tersimpan sebagai file tua tanpa adanya realisasi yang baik dari pemerintah. Dan kali ini seruan kembali terdengar dari para pengemudi roda empat lintasan Amfoang menuju Kupang, Kamis (23/82018) yang ditemui awak media infontt.com ketika berpapasan dengan para pengemudi di salah satu ruas jalan yang rusak parah yakni di tanjakan tanjung mas, Desa Bioba Baru kecamatan Amfoang Barat Daya.
Nampak lima buah truk beriringan melintasi jalan tersebut. Yosua salah satu pengemudi truk bermuatan pangan ketika diwawancarai mengatakan hal seperti ini (pengeluhan terkait jalan rusak) bukan hal baru melainkan sudah berkali kali. Karena kondisi jalan lintas Amfoang sudah sangat menyedihkan.
Namun seruan itu hanya di jadikan file tua dalam memori pemerintah daerah. “kondisi jalan ini bukan keluhan baru dari kami masyarakat Amfoang, kami sudah malas untuk bersuara karena kami merasa suara kami hanya dijadikan file tua dalam ingatan pemerintah,”ungkapnya.
Menurut Yosua, sila kelima Pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tidak di implementasikan dengan baik dan tidak pernah dirasakan masyarakat Amfoang, terkhususnya bagi infrastruktur jalan.
“Kami sebagai masyarakat Amfoang tidak pernah merasakan adanya keadilan sosial apalagi soal jalan,” ujarnya.
Yosua pun mengharapkan, dengan adanya pergantian kepemimpinan baik itu Gubernur dan juga Bupati Kupang, Amfoang bisa secepatnya berubah agar masyarakat dapat memasarkan hasil pertanian ke kota.
“Kami Amfoang punya kekayaan alam yang sangat banyak, tapi bagaimana mau memasarkan kekayaan ini kalau kondisi jalan masih sama, kami mohon untuk pak Gubernur yang baru untuk tolong perhatikan jalan di Amfoang,” pungkas Yosua
Laporan: Sandi Lette dan Roky Tlonaen
Editor: Redaksi