Bertujuan untuk memberikan ruang kreasi bagi para penikmat seni dan budaya serta meningkatkan partisipasi masyarakat, baik lelaki maupun perempuan dalam mengamini kesetaraan gender, PPB III mengangkat sejumlah isu baik lokal maupun nasional, antara lain Human Trafficking, kebudayaan dan kekerasan terhadap perempuan.
Lanny Koroh, pemimpin Komunitas Teater Perempuan Biasa mengaku prihatin terhadap keterbatasan partisipasi perempuan dalam ruang publik, meski pun ia tak memungkiri bahwa peran perempuan dalam ranah domestik pun tak bisa dipandang sebelah mata. Perempuan berusia 32 tahun yang telah meraih gelar Doktor linguistik ini berharap agar PPB III menjadi ajang perempuan untuk menyuarakan persoalan perempuan.
“PPB III adalah ruang dimana kita akan membicarakan tentang perempuan, baik persoalannya maupun masa depannya”, ucap Lanny.
Dimulai pada pukul 17.00 WITA, PPB III akan dimeriahkan oleh sejumlah pementasan teater, monolog, puisi dan permainan sasando oleh Linda Tagie, Della Novella, Fince Bataona, Teater Sina Riang, Julia Manafe dan masih banyak lagi.
Dipastikan, pementasan ini akan dihadiri sejumlah aktivis, feminis, mahasiswa, dan seniman lintas budaya. Dengan harga tiket yang cukup terjangkau, yaitu Rp 10.000 bagi mahasiswa, Rp 25.000 bqgi umum dan Rp 100.000 bagi VIP, tiket PPB III dapat diperoleh langsung di lokasi pementasan atau on the spot.
“Kami siap menggelar PPB III. Kami siap mengangkat suara kaum perempuan”, tandas Lanny, yang juga berprofesi sebagai dosen dan seniman ini. (*)