Rinduku dan Kopiku

Maria Anilsa Adak
Maria Anilsa Adak

Pandanglah aku kasih,

dengan tatapanmu yang membuat teduh isi hati,

agar malam nanti aku tak lagi menjadi pemburu pagi

dan pecandu kopi.

Aku bukan pecandu kopi,

hanya saja

dalam pekatnya warna kopi yang selalu aku nikmati tiap rasa pahitnya

mengingatkanku akan kamu dan manisnya adalah dia.

Ampas kopimu kau tinggalkan,

jangan jadikan aku sepertinya,

jadi saja aku aroma kopi yang kau suka

dan akan kembali kau rindu saat ingin meneguknya.

Jika itu tentang dia,

maka biarkanlah dia menjadi cangkir dari kopiku

yang kusajikan dengan penuh kepahitan dari rasa kopi hitamku.

Pos terkait