Soe-infontt.com,- Warga Desa Oenino, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) kesal dengan PLN Wilayah Soe yang telah mengeluarkan undangan kepada masyarakat untuk melakukan sosialisasi pelebaran pelayanan namun mendadak batal tanpa alasan yang jelas.
Warga Desa Oenino, Dominggus Fina, kepada wartawan melalui telephon seluler, Rabu (26/4) mengaku kesal dengan sikap pihak PLN wilayah Soe yang telah mengeluarkan undangan kepada warga Desa Oenino beberapa waktu lalu untuk melakukan sosialisasi, tapi disaat masyarakat sudah berkumpul dan menunggu mendadak batal tanpa alasan. “Awal bulan april kami diundang untuk sosialisasi perluasan jaringan listrik, tapi anehnya pagi itu kami sudah siap untuk menyambut secara adat malah batal,”katanya.
Dia mengaku pembatalan tersebut tidak disertai alasan jelas, sehingga masyarakat bertanya-tanya ada apa?
“Kami tidak tahu ada apa? Kok mendadak batal, buat kami kesal karena sudah siap ikut sosialisasi,”ujarnya.
Kami berharap PLN bisa melakukan sosialiasi, karena kami di Ibukota Kecamatan Oenino, tapi masih gelap gulita. “Kami ingin mendapatkan listrik dan kami siap pasang kalau jaringan masuk,”ucapnya.
Dia mengaku masyarakat sudah siap pasang meteran apabila sudah ada jaringan, karena bertahun-tahun masyarakat rindukan penerangan. “Kami sudah siap pasang, maupun serahkan lahan untuk pembukaan jaringan. Tanaman umur panjang juga siap ditebang kalau yang menggangu jaringan,”tukasnya yang di benarkan warga Desa Niki-niki UN, Kornelius Naat.
Terpisah Kepala Desa Sini, Kecamatan Amanuban Timur, Ferdinatus Nabuasa mengaku kecewa juga dengan Pihak PLN, karena telah mengajukan permohonan pemasangan listrik sejak Tahun 2016 lalu, namun pihak PLN tak merespon permohonaan tersebut.
“Saya kesal dengan PLN, karena kami seakan-akan bukan warga Indonesia, jadi tidak perlu dilayani,”katanya melalui Via telphon seluler kepada wartawan.
Dia menjelaskan perjuangan yang ditempuh yakni menyampaikan ke pihak PLN Rayon TTS di Soe maupun di PLN wilayah di Kupang. “Saya sudah sampaikan permohonan secara berjenjang dari Soe sampai Kupang, tapi untuk sosialisasi awal bulan april hanya dibeberapa desa tetangga seperti Desa Neke, Abi dan lainnya,”katanya.
Dalam mengajukan permohonan telah dilampirkan 144 KK di Desa Sini disertai tanda tangan dan lampiran identitas.
“Warga saya sudah siap pasang, tapi sesuai informasi bahwa tidak bisa,”kesalnya.
Dia menuturkan, selain lampiran 144 KK yang siap mendukung. Ada kesedian dari warga untuk lepaskan lahan untuk pembangunan jaringan. Tak hanya itu, adapula kesediaan dari warga terkait tanaman umur panjang yang ada untuk ditebang apabila menghalangi pemasangan jaringan. “Kami rindu mendapatkan listrik, karena bertahun-tahun tidak nikmati listrik jadi lahan dan tanaman umur panjang dipinggir jalan kami masyarakat rela ditebang pada saat membuka jaringan,”ujarnya.
Dia berharap agar PLN juga berlaku adil dalam membuka jaringan, karena sudah mengajukan permohonan. “Kalau tidak pernah kami ajukan tidak apa-apa, tapi bagaimana kita tidak kesal, karena desa lain yang kita sama-sama berjuang malah sudah mendapat giliran sosialisasi, sedangkan kita hanya jadi penonton,”katanya.
Sampai berita ini diturunkan, Kamis (27/4/2017) pagi. pihak PLN Soe belum berhasil dikonfirmasi. (Tim)