LOMBA ESSAY REFORMASI DALAM RANGKA HUT KE-70 GMIT

Kupang-infontt.com,-Kegiatan Lomba Essay Reformasi merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka perayaan HUT ke 70 GMIT dan 500 tahun Reformasi. Kegiatan ini dikhususkan untuk kaum muda-mudi, berusia 18 sampai 25 tahun. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memunculkan perspektif kaum muda mengenai makna Reformasi bagi GMIT memasuki usia 7 dekade.

Pelaksanaan Lomba Essay Reformasi ini dirancang dengan mengacu pada 3 tujuan utama, yakni:

Bacaan Lainnya
  1. untuk mendorong para muda-mudi untuk merefleksikan makna gerakan reformasi secara relevan dengan konteks pelayanan GMIT,
  2. untuk mendukung para muda-mudi berkontribusi menambah literatur teologi GMIT, dan
  3. untuk memperkuat budaya tulis di kalangan GMIT dan masyarakat NTT.

Kegiatan Lomba Essay ini diikuti oleh 7 peserta/penulis, dengan judul tulisan yang bervariasi. Masing-masing tulisan dinilai oleh 3 orang Yuri yang berkompeten, yakni :

  1. John Camble Nelson (dosen Fakultas Teologi UKAW),
  2. Maria Litelnoni-Johannes (Ketua UPP Pengambangan Teologi dan Pembinaan Anggota Gereja-MS GMIT), dan
  3. Bapak Matheos Viktor Messakh (Jurnalis Senior).

Penilian   difokuskan pada 5 aspek refleksi, yang terdiri dari

  1. Pemahaman tentang GMIT dan gerakan Reformasi.
  2. Analisa konteks pelayanan GMIT (internal dan eksternal).
  3. Refleksi kritis tentang spirit gerakan reformasi yang relevan dengan situasi GMIT.
  4. Daya dorong untuk pengembangan atau perubahan pelayanan
  5. Kemampuan mengidentifikasi sumber informasi penting untuk perubahan pelayanan sesuai visi dan misi

Setelah melalui proses penilaian dari para Yuri, dari 7 tulisan yang masuk, 4 tulisan dinyatakan berhak untuk mendapatkan penghargaan, sedangkan 3 tulisan perlu perbaikan serius.

Selain menilai tiap tulisan, para Yuri juga memberikan catatan kritis dan usulan perbaikan. Adapun keempat essay terbaik sesuai hasil penilian para Yuri, yaitu:

  1. Essay berjudul “PAEDOCOMMUNION (Re-konstruksi Doktrin Sola Gratia dan Sola Scriptura terhadap Pemberlakuan SakramenPerjamuan Anak; Sebuah Pertimbangan)”, yang ditulis oleh Buce Alexander Ranboki.

Kekuatan utama dari Essay ini adalah kejernihan argumentasinya. Calvin memang tidak konsekwen; kemungkinan besar dipengaruhi oleh perdebatannya dengan kaum Lutheran mengenai consubstansi.

Para Yuri memberi nilai 1.350. (seribu tiga ratus lima puluh) atas tulisan ini.

  1. Essay berjudul “MENELADANI MARTIN LUTHER DAN MENYEMBUHKAN GMIT”, yang ditulis oleh Jear Niklas Dominggus Karniatu Nenohai.

Tulisan ini membahas tentang “kasih” menurut Luther, disandingkan dengan kasih orang Samaria yang Murah hati dalam cerita Injil Lukas. Penulis melakukan upaya itu untuk mendorong perhatian GMIT terhadap  persoalan Human Trafiking dan persoalan sekolah GMIT.

Para Yuri memberi nilai 1.301. (seribu tiga ratus satu) atas tulisan ini.

  1. Essay berjudul “MENJADI GEREJA YANG SENANTIASA MEREFORMASI DIRI”, ditulis oleh Charles Anthon La’a, S.Th.

Tulisan ini mengetengahkan uraian historis tentang Reformasi dan mengangkat beberapa tantangan reformasi abad 21. Ada sejumlah daftar tentang “pergumulan masyarakat” dan kritik terhadap trend pembangunan fisik.

Para Yuri memberi nilai 1.285. (seribu dua ratus delapan puluh lima) atas tulisan ini.

  1. Essay berjudul “MENCARI BENTUK PELAYANAN GMIT DALAM KONTEKS PERDAGANGAN ORANG”, ditulis oleh Cornelis Selan.

Tulisan ini membuktikan bahwa perdagangan orang sebagai masalah serius yang sedang dihadapi GMIT sekarang ini. Penulis dengan gamblang menyampaikan sejumlah fakta secara visual. Ini membantu pembaca melihat persoalan secara riil.

Para Yuri memberi nilai 1.193. (seribu seratus sembilan puluh tiga) atas tulisan ini.

Demikianlah beberapa informasi mengenai kegiatan Lomba Essay Reformasi dalam rangka perayaan HUT ke 70 GMIT. Sebagai kelanjutan dari perlombaan ini, sesuai tujuan kegiatan, kami akan mengembalikan semua tulisan yang telah berproses, disertai catatan kristis dari para Yuri. Diharapkan para penulis akan memperbaiki tulisannya dan disampaikan kepada Majelis Sinode untuk koleksi tulisan perspektif kaum muda mengenai makna reformasi bagi GMIT memasuki 7 dekade usia pelayanan.

Terima kasih atas segala dukungan dan mohon maaf atas segala khilaf dan kekurangan. Tuhan berkati selalu.

Kupang, 30 Oktober 2017

Tim Kerja :

  1. Nicolas St. E. Lumba Kaana.
  2. Ambrosius Wanto Menda.
  3. Emile Hauteas.
  4. Elia Magang

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *