Oelamasi-infontt.com,- Pelayanan yang baik di dalam era yang serba canggih memang sangat diutamakan. Ya, tentang layanan apa saja. Soal pelayanan seyogyanya juga berlaku bagi para pemimpin. Apalagi bicara soal pemilihan kepala daerah (Pilkada), faktanya waktu kampanye hanya obral janji.
Contohnya Pilkada Kabupaten Kupang 2018. Sebentar lagi masyarakat Kabupaten Kupang akan memilih pemimpin baru untuk 5 tahun kedepan. Pesta demokrasi menjadi ajang saling melemparkan visi dan misi. Dimana masyarakat harus benar benar cerdas dalam menentukan pilihannya.
Awak media infontt.com, mencoba berdiskusi bersama bapak Ananias Tanone yang merupakan orang tua sekaligus mantan Kepala Desa Silu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang dikediamannya, Jumat (10/3/2017) siang.
Bapak Ananias Tanone mengatakan bahwa menjadi pemimpin jangan sampai kayak raja, di mana rakyat harus melayani. Raja hanya menggunakan mulut dan telunjuknya, yang bisa jadi ‘hukum’. Apa kata raja dan kemana telunjuk raja mengarah. Itu artinya perintah dan harus dilaksanakan. Kalau raja bilang rakyat salah, harus dihukum gantung. maka tiang gantungan siap. Kalau harus dipancung sampai mati, algojo siap mengayunkan pedangnya.
“Seharusnya,pemimpin yang melayani rakyat. Tidak boleh santai menikmati fasilitas mewah, kursi jabatan empuk. Bukan memerintah dengan adil dan bijaksana, tapi malah mengeruk keuntungan diri sendiri atau golongannya,” tegasnya.
Bapak Ananias Tanone mengharapkan agar calon pemimpin Kabupaten Kupang berikutnya adalah pemimpin yang benar benar peduli terhadap rakyat kecil dan mau melayani rakyat. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan seorang pemimpin dikarenakan pemimpin itu dipilih oleh rakyat, maka kepemimpinannya harus berpihak untuk rakyat.(Chris Bani)
