Kupang-infontt.com,- Jangan sekali-kali kita meninggalkan sejarah atau biasa disingkat “Jasmerah” adalah semboyan yang terkenal dan diucapkan oleh Bung Karno dalam pidatonya yang terakhir pada 17 Agustus 1966. Semboyan ini menjelaskan kepada kita bagaimana perjalanan sejarah bangsa adalah momentum yang tidak bisa dilupakan begitu saja.
Hal inilah yang memacu semangat Relawan Melki Laka Lena yang kita kenal dengan nama Relawan MLL Kabupaten Kupang untuk terus menggali sejarah tentang Kabupaten Kupang terkhususnya tokoh-tokoh sejarah agar tidak dilupakan oleh kader-kader bangsa saat ini.
Setelah edisi kemarin, Rabu (16/8/2017), Relawan MLL bertemu dan juga mendengarkan cerita tentang sejarah Desa Gaya Baru di Amarasi oleh mantan Fetor Oekabiti, Yakob Natu Abineno, kali ini Relawan MLL Kabupaten Kupang (Benhard dan Is) kembali bertemu dengan tokoh atau Raja Amfoang, Robby G. J. Manoh dikediamannya untuk mendengarkan cerita tentang sejarah Kabupaten Kupang yang terbentuk dari beberapa kerajaan, diantaranya kerajaan Amarasi, Amfoang dan kerajaan yang lain.
Selain sebagai pengusaha Madu Hutan Asli Amfoang, Robby Manoh biasa disapa juga di kukuhkan sebagai Raja Amfoang dengan gelar AM FOANG (sebutan Raja bagi orang Amfoan) pada tangal 17 juni tahun 2000 di Amfoang menggantikan Almarhum Ayahnya, W. O.A MANOH (mantan Raja Amfoan).
Dalam pertemuan dengan Relawan MLL, Robby Manoh berceritra tentang banyak hal, di antaranya tentang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kesejatraan yang menurutnya masih sangat jauh dari kemerdekaan. Sehingga dengan bahasa sederhana beliau menyampaikan kepada Relawan MLL, bahwa saat ini Amfoan belum merasa merdeka walaupun kini Indonesia sudah merdeka 72 tahun.
Menurutnya, untuk membangun sarana prasarana yang memadai di Amfoan tidaklah sesuatu hal yang mudah kecuali melalui Pemekaran menjadi satu Daerah Otonomi Baru (DOB). “Kami juga hanya berharap pemerintah menindaklanjuti berkas-berkas usulan pemekaran yang sudah kami kirim ke Jakarta,”imbuhnya.
Sebagai Raja Amfoang, Robby Manoh memiliki banyak harapan untuk Amfoan kedepannya bisa yang lebih baik. Karena itu, terkait pemilihan Bupati Kupang maupun Gubernur NTT, Robby Manoh mengatakan siapa saja tidak akan berhasil apabila hanya membuat Amfoang sebagai lahan Politiknya karena yang di butuhkan masyarakat adalah sentuhan hati dan dari hati yang tulus serta pembangunan yang merata.
Melalui Relawan MLL, Raja Amfoan ini berpesan agar masyarakat mendukung Bakal Bupati kupang atau Gubernur NTT yang memiliki program yang baik dari segala aspek kehidupan bermasyarakat yang tidak mementingkan suku, agama ataupun golongan tertentu sehinga daerah yang memiliki Topografi yang sulit seperti Amfoan tidak terhalang pembangunan karna korban isue politik dan SARA.
Bagi Robby Manoh, pemimpin harus memiliki Jiwa Nasionalisme, patriotisme, pancasilais yang harus di dorong untuk menjadi nahkoda. Karena sebagai Raja, Ia pun memiliki tangung jawab yang berat untuk memajukan masyarakat.
“Di saat saya menjabat ketua Fraksi Golkar di Lembaga DPRD Kabupaten Kupang, saya merasa perjuangan saya berat untuk memajukan Amfoang, saya selalu memperkenalkan produk Ungulan Amfoang, yaitu madu hutan asli Amfoan sampai ke manca negara dengan tujuan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, selain bercocok tanam dan beternak,”ungkapnya.
Kepada Relawan MLL, Robby Manoh juga menceritrakan perjuanganya untuk membangun jalan raya (jalan setapak) untuk menghubungkan satu desa ke desa lainnya, namun menurutnya, wilayah Amfoang memang benar-benar sangat membutuhkan pembangunan yang lebih baik.
“Menjadi pejabat tidak harus duduk diam di Jakarta atau di kantor tetapi berjuang untuk masyarakat sehingga kita dapat menjadi tokoh masyarakat dan bisa menjadi inspiratif yang kreatif dan inovatif,”tegasnya.
Mengakhiri pembicaraan bersama Relawan MLL, Raja Amfoang ini juga berpesan agar bisa sewaktu waktu dapat bertemu kembali dengan Relawan MLL dan membicarakan tentang masa depan pembangunan Kabupaten Kupang dan khususnya di wilayah Amfoang.
(*Relawan MLL)