Bacaan dalam Bahasa Daerah

Tiga siswa membaca Big book dalam Bahasa Daerah Amarasi (infontt.com)

Amarasi Raya, -.infontt.com.- Para siswa SD Inpres Nekmese’ di kelas 4, 5, dan 6 bergantian membaca buku besar (big book) yang isinya ditulis dalam bahasa Amarasi. Mereka sangat senang membaca cerita tentang Orang Samaria menurut kitab Injil. Buku besar itu mereka baca berulang-ulang sampai mereka sendiri dapat bercerita kembali dari hasil membaca itu.

Tiga siswa membaca Big book dalam Bahasa Daerah Amarasi (infontt.com)

Pelajaran penting yang diambil para guru adalah, membaca buku tidak harus yang selalu ditulis dalam bahasa nasional. Buku apapun dalam bahasa apapun mestinya siswa diarahkan untuk membacanya. Semakin banyak siswa membaca buku dalam berbagai bahasa yang dimulai dari bahasanya sendiri, akan menjadi dasar pijakan yang kuat untuk menaiki tangga bahasa berikutnya.
Ini pesan penting dari multi lingual education (MLE). Eve Brooks, MA, seorang konstultan MLE dari Amerika Serikat yang bertugas di Unit Bahasa dan Budaya Kupang, sangat bersyukur dan berterima kasih ketika berkunjung ke SD Inpres Nekmese’ yang menerapkan pembelajaran dengan pendekatan MLE pada Desember 2016 lalu.
Eve Brooks, MA, Konsultan MLE, tenaga ahli UBB Kupang

Kepada para guru, diharapkan untuk tidak “membunuh” bahasa daerah sendiri. Biarkanlah anak-anak berbicara dalam bahasa mereka, arahkan untuk masuk dalam teks-teks berbahasa daerah dan bahasa nasional hingga bahasa yang dipakai secara global yaitu bahasa Inggris. (roni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *