Terjebak dalam Keangkuhan?

Pdt. Rina Fanda, S.Si

Pdt. Rina Fanda, S.Si
Amarasi Raya, .infontt.com.- Minggu (19/06/2016) waktu yang dianggap tepat untuk memperhadapkan Pdt. Rina Fanda, S.Si di Jemaat Efrata Nunka, desa Ponain Klasis Amarasi Timur. Majelis Sinode GMIT melalui Majelis Klasis Amarasi Timur, oleh Pdt. Yakop Niap menyampaikan suara gembala. Dalam sapa’an penggembalaannya ia berkata singkat. Seringkali Pemimpin bisa saja terjebak dalam keangkuhan. Oleh karena itu, seorang pendeta harus memahami bahwa prinsip kolektif kolegial yang dianut GMIT patut mendapat perhatian. Seorang pendeta bukan terpisah dari Majelis Jemaat. Seorang pendeta justru menjadi bagian yang terikat rapi menjadi satu dengan penatua, diaken dan pengajar bersama-sama memimpin jemaat. Pendeta jangan didikotomikan dengan Majelis jemaat.

Kepada Jemaat Efrata Nunka’, dipesankan, sang pendeta/gembala datang dengan sukacita, mari hidup bersamanya dalam sukacita, dan kelak bila Tuhan berkenan untuk dialihkan ke tempat pelayanan yang lain di dalam lingkungan pelayanan GMIT, biarlah ia pergi dengan sukacita.

Pdt. Rina Fanda, ketua definitif di Jemaat Efrata Nunka pertama kalinya. Sebelumnya, Efrata Nunka menjadi bagian dari wilayah Mizpa Ponain. Efrata Nunka dimandirikan sejak Pebruari 2016 bersama-sama dengan Imanuel Ponain.

Pos terkait